Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Siswa Kami (ternyata) Relawan di Pengungsian Korban Terdampak Banjir

25 Maret 2024   16:02 Diperbarui: 28 Maret 2024   16:04 872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi 1: (Kiri ke kanan) Nindi, Radit, Galang, dan Bintang sedang melayani pengungsi yang mau kembali ke rumah, 25/3/2024. (Dokumentasi pribadi)

Salah seorang teman guru menceritakan temuannya bersama teman guru yang lain di lokasi pengungsian. Yaitu, telah ditemukan dua siswa (kami) yang diduga mengungsi karena banjir.

Teman guru ini mengetahui bahwa mereka adalah siswa kami karena satu di antaranya mengenakan celana olahraga yang ditandai sebagai seragam olahraga siswa sekolah kami.

Pikir teman guru tersebut, siswa ini tak mau didata di dalam daftar siswa yang terdampak banjir. Ketakmauannya mungkin karena siswa ini malu. Malu karena sekolah hendak memberinya bantuan.

Ini fakta. Tak sedikit siswa kami yang merasa kurang nyaman jika mendapat bantuan. Karenanya, sekolah sangat hati-hati dalam mendata siswa yang terdampak banjir tahun ini. Melalui Wali Kelas, sekolah akhirnya mendapatkan data.

Boleh jadi perasaan kurang nyaman alias malu itu karena mereka ingin tetap terlihat tak mengalami apa-apa. Seperti biasanya. Ini sering dipilih oleh sebagian orang agar susahnya tak diketahui oleh orang lain.

Mendapatkan cerita dari teman guru, seperti yang sudah disebutkan di atas, kami akhirnya mengambil langkah menemui siswa yang kami perkirakan.

Kami menemui ketua kelas tempat siswa yang kami perkirakan ini berada. Agar, kami mendapatkan informasi yang tepat mengenai siswa ini.

Bertanya langsung kepada anaknya juga kurang nyaman. Jangan-jangan memang (benar) yang sedang dialaminya tak mau diketahui oleh guru. Cukup (sebatas) diketahui oleh sedikit temannya. Termasuk ketua kelas.

Sang ketua kelas ternyata tak mengetahui secara pasti. Tapi, melaluinya, kami tertolong untuk (selanjutnya) memastikan bahwa temannya ini pengungsi atau tidak.

Kami mendapat kepastian setelah kami bercakap-cakap. Yang, kemudian kami mengetahuinya bahwa mereka adalah relawan, bukan pengungsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun