Saya tahu persis kondisi itu karena saya berada di dekatnya dan seolah-olah saya yang mengangkat bendera start baginya melakukan aksi.
Dan, tahan uji itu semakin terbukti ketika saya menyaksikan dirinya tetap memilih melakukan aksi berjalan kaki ketimbang naik kendaraan seperti teman-temannya.
Saya mengetahui juga saat itu bahwa  teman-temannya yang naik kendaraan  menawarinya untuk turut bersama. Tapi, toh, ditolaknya dan ia tetap mementingkan nazarnya.
Kita, yang dewasa saja, tak semua dapat bertahan dalam godaan. Mudah kena pengaruh dan akhirnya melepaskan  yang sejak semula tergenggam kuat. Entah, kelak menyesal atau bahagia, tak pernah menjadi pertimbangan.
Kadang memang ada orang yang dewasa usia, tapi muda dalam berpikir. Sebaliknya, ada yang muda usia, tapi dewasa dalam berpikir. Barangkali siswa kami yang satu ini termasuk kelompok yang kedua, yaitu muda usia, tapi dewasa berpikir.
Ketiga, siswa kami tak merasa malu. Dari sikap dan rona wajahnya, saya mengetahuinya. Saya semakin yakin bahwa ia tak malu dilihat orang atas aksinya itu. Karena tentu telah dipertimbangkannya bahwa di sepanjang jalan yang dilewatinya akan bertemu dengan banyak orang.
Mereka yang berpapasan dengannya, mungkin ada juga yang sudah mengenalnya, bukan mustahil memandangnya. Â Mungkin dari mereka malah ada yang bertanya-tanya, baik dalam hati maupun langsung.
Siapa gerangan yang berjalan? Kok mengenakan seragam OSIS? Sekolahnya mana? Siang-siang dan panas menyengat begini, jalan kaki? Mungkin saja masih ada pertanyaan-pertanyaan yang lain.
Dan, betul, ketika esok harinya di sekolah saya menanyakan kepadanya tentang dirinya, apakah bertemu dengan orang dan  ada yang menyapanya, ia menjawab ada. Itu terjadi ketika sudah memasuki atau mendekati wilayah desanya. Orang yang dimaksud adalah tetangganya.
Betapa pun, ia mampu menghapus rasa malu, sehingga yang lahir adalah kepercayaan diri. Karena bukan mustahil nazar yang sedang dilakukan, diyakininya, baik baginya dan tak merugikan orang lain. Makanya, tak perlu malu.
Ini yang juga dapat disebut sebagai sebuah pelajaran. Artinya, orang tak perlu merasa malu jika semua yang dilakukan baik baginya dan tak merugikan orang lain.