Saya baru saja mempraktikkan hal seperti itu pada Sabtu (15/4/2023). Keusilan murid di kelas ternyata bisa untuk energizer saat pembelajaran.
Begini ceritanya. Saat diskusi kelompok, tetiba ada seorang murid yang usil. Yaitu, meniup-niupkan udara dari mulutnya hingga bibirnya bergetar, yang menimbulkan bunyi "ber-ber-ber".
Ini lucu. Tetapi, Â mengganggu murid lain yang sedang berdiskusi. Maka, saya berinisiatif mengubah keusilan itu menjadi sesuatu yang membikin suasana kelas kembali segar.
Dua murid (ternyata) yang melakukannya. Mereka berada dalam satu kelompok. Maka, dua murid ini yang kemudian saya minta maju di depan kelas.
Saya memintanya untuk mempraktikkan yang baru saja mereka lakukan, yaitu meniup-niupkan udara dari mulut sampai keluar bunyi "ber-ber-ber". Awalnya, mereka malu-malu.
Ini sikap yang biasa. Artinya, bisa dialami oleh siapa pun. Tetapi, karena sejak awal tidak bermaksud mempermalukannya, saya membersamainya dengan ucapan-ucapan yang memotivasi.
Akhirnya, kedua murid tersebut  mau mempraktikkan "keusilannya". Teman-temannya tertawa karena lucu. Mereka pun turut tersenyum-senyum sehingga praktiknya terganggu. Tetapi, praktik tetap diteruskan.
Ketika saya dan teman-temannya memintanya untuk menyanyikan lagu Pelangi(-pelangi) (lagu anak Indonesia) dengan bunyi "ber-ber-ber" hasil tiupan di mulut itu, mereka melakukannya.
Hasilnya? saya dan teman-temannya memberi aplaus dan ucapan pujian. Karena, performa mereka ternyata membuat seisi ruang kelas tertawa gembira.
Ya, ikhtiar ini akhirnya dapat menggiatkan kembali murid-murid terlibat dalam berdiskusi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI