[Sekalipun satu-dua murid masih ada yang tidak membuka Al-Qur'an karena tidak membawa. Begitulah murid, yang masih anak-anak.]
Sekalipun begitu, saya dapat merasakan suasana yang dirasakan oleh  murid-murid saya saat tadarusan. Hati tenang, bersyukur, dan ini yang paling utama, yaitu pikiran merendah dan menyerah kepada Allah.
Itu yang dalam pengertian saya juga bagian dari  memaknai Ramadan. Dalam Ramadan,  siapa pun, termasuk guru di sekolah, dapat memotivasi dan memersuasi murid-murid.
Agar, lebih dekat terhadap Sang Khalik dan sesamanya melalui berbagai aktivitas, termasuk tadarusan.
Pemaknaan Ramadan yang sangat sederhana ini kiranya tidak mengotori bulan Ramadan yang suci, momen untuk introspeksi diri, dan berbuat terpuji.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H