Sedangkan, sekolah khusus (baca: sekolah luar biasa) merupakan sekolah yang menyediakan pendidikan bagi siswa dalam kondisi tertentu. Sehingga, lingkungan belajarnya terisi oleh ABK yang sama. Dengan begitu, interaksi mereka terbatas, hanya dengan anak-anak yang berkebutuhan sama.
Dengan begitu, jelas bahwa sekolah reguler selama ini tidak memiliki kemampuan untuk mendidik anak-anak yang membutuhkan perhatian dan pendampingan secara khusus, seperti di sekolah inklusi dan khusus.
Sayang, sering orangtua yang dengan sengaja memasukkan anaknya ke sekolah reguler sekalipun ia (sebetulnya) mengetahui bahwa anaknya membutuhkan perhatian dan pendampingan secara khusus, menolak ketika sekolah menemukan tanda-tanda yang menunjukkan bahwa anaknya membutuhkan pendidikan yang lebih khusus.
Orangtua dengan argumennya tetap mengatakan bahwa anaknya tidak apa-apa. Anaknya tetap seperti anak-anak yang lain. Setiap hari di rumah biasa saja dan beraktivitas sewajarnya.
Orangtua yang demikian boleh jadi merasa kurang nyaman (baca: malu) karena anaknya ditemukan dalam keadaan memerlukan pendidikan dan perhatian secara khusus, tidak seperti anak-anak yang lain.
Malu terhadap siapa pun. Terhadap guru, tetangga, kerabat, dan kolega. Realitas seperti ini tidak jarang ditemukan di sekolah. Lebih-lebih sejak diberlakukannya jalur zonasi dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB).
Kok sampai seperti itu, orangtua dipanggil ke sekolah hanya karena anaknya terlambat tiba di sekolah, tidak mengerjakan tugas, atau membolos beberapa kali saja, umumnya sudah malu. Karena orangtua sudah merasa bahwa ketika dipanggil ke sekolah pasti anaknya bermasalah.
Tetapi, demi masa depan (gemilang) anak sudah semestinya orangtua menerima keberadaan anak --seperti apa pun ia-- dengan tetap bersyukur. Dan, itu artinya orangtua memiliki semangat mau memilihkan atau mencarikan pendidikan yang lebih tepat untuk tumbuh kembang anaknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H