Tidak mungkin anak bisa belajar secara optimal kalau perasaannya resah dan gerah alias  tidak nyaman. Bisa-bisa anak malah pura-pura belajar dalam merespon sikap orangtuanya. Yang penting ia aman, tidak kena omelan orangtua. Ya, kalau demikian yang terjadi, anak pasti rugi dan orangtua pun akan merugi.
Oleh karena itu, saat-saat anak sedang atau akan ujian, orangtua seyogianya menciptakan suasana yang nyaman dalam hati anak. Di antaranya, dengan memenuhi kesenangan anak, mengajak anak berbagi cerita, menghindari keributan, membersamai beraktivitas, dan mengajaknya berdoa bersama. Berikut ini diulas satu per satu.
Memenuhi kesenangan anak
Setiap anak pasti memiliki kesenangan. Kesenangan satu anak dengan anak yang lain dalam satu keluarga bisa saja berbeda. Perihal ini sudah seharusnya orangtua mengetahui.Â
Si sulung memiliki hobi apa, si bungsu mempunyai kesukaan apa, dan yang tengah menyenangi apa, orangtua mengetahuinya.
Taruhlah misalnya, si sulung yang menghadapi ujian menyukai film. Tidak ada salahnya, sebelum ujian, ia diajak menonton film kesukaannya.Â
Menonton film di rumah dengan fasilitas yang sudah terpenuhi, sah-sah saja. Di gedung bioskop pun tidak menjadi problem. Yang terpenting perasaan anak senang dan nyaman. Sehingga, saat menghadapi ujian pun, anak tidak merasa terbeban.
Cara ini mungkin dipandang tidak baik. Karena mau ujian, anak malah diajak menonton film. Nanti anak justru mengingat-ingat filmnya, yang berakibat malas belajar.
Saya berpikir agak berbeda. Anak yang merasa kebutuhannya, termasuk kesenangannya terpenuhi dalam pendampingan orangtua, ia akan melakukan tanggung jawabnya dengan baik. Sebab, ia memiliki ikatan batin dengan orangtua.
Akan menjadi persoalan kalau kesenangan anak dipenuhi, tetapi tanpa pendampingan orangtua. Dalam konteks demikian, anak tidak memiliki kontak batin secara intim dengan orangtua. Banyak anak mengalami kondisi demikian sehingga sekolahnya terganggu.
Anak pasti merespon secara baik kalau hobinya dipenuhi oleh orangtua yang selalu mendampinginya. Ia tidak akan mengecewakan orangtua.