Salah satunya edukasi mengenai seks. Pendidikan seks dari aspek kesehatan sangat penting disampaikan kepada siswa. Sebab, bagian ini tidak pernah didapatkan siswa selama ini. Agaknya hanya tenaga kesehatan yang profesional di bidang tersebut.
Apalagi belum bisa dipastikan setahun sekali puskesmas datang ke sekolah untuk memberi edukasi tentang kesehatan. Dan, itu pun  tidak menjangkau keseluruhan siswa. Lazimnya, hanya bisa diikuti oleh perwakilan kelas, dua atau tiga siswa.
Adanya tenaga kesehatan yang selalu standby di UKS, tentu memiliki banyak kesempatan bisa mengedukasi siswa, misalnya, tentang kesehatan reproduksi dan dampak negatif jika mengabaikannya. Saya yakin, edukasi seperti itu akan meningkatkan  kualitas pendidikan seks pada anak. Â
Dengan begitu, bukan mustahil, mereka menjadi anak-anak yang tidak mudah terpapar konten pornografi yang setiap waktu bisa dijumpainya, baik di dunia maya maupun kenyataan sehari-hari. Â
Rasanya tidak mungkin (juga) kita melibatkan masyarakat dalam mengimplementasikan pendidikan seks terhadap anak. Sebab, kini, di masyarakat sendiri banyak dijumpai fenomena yang kontra produktif dengan  pendidikan seks terhadap anak itu sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H