Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Prospek Pemberlakuan Mapel Bahasa Inggris dalam Kurikulum Merdeka

26 Maret 2022   23:11 Diperbarui: 27 Maret 2022   07:11 10630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cakap berkolaborasi dengan Bawah Anambas Foundation (BAF) dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan bahasa Inggris bagi siswa sekolah menengah di Desa Kiabu Kabupaten Kepulauan Anambas.(DOK. CAKAP)

Dalam evaluasi ditemukan bahwa materi dasar mapel Bahasa Inggris yang baru mulai disampaikan sejak SMP yang memang diamanatkan dalam kurikulum, terlambat. Materi dasar tersebut akan lebih efektif dimulai sejak SD. Dengan begitu, penguasaan bahasa Inggris anak tercapai ketika mereka dalam usia masih muda.

Ada pengalaman mengenai kegagalan diterima di sebuah perusahaan gegara kurang menguasai bahasa Inggris. 

Si sulung yang lemah dalam penguasaan bahasa Inggris harus menerima kenyataan gagal saat wawancara di sebuah perusahaan besar di Indonesia.

Bahkan, ketika dapat panggilan untuk bergabung di sebuah perusahaan perminyakan, ia tak merespon sebab surat panggilannya berbahasa Inggris. 

Pengalaman tersebut penting bagi kaum muda pada zaman kiwari. Kaum muda perlu melengkapi diri dengan terampil berbahasa Inggris.

Bahasa Inggris di SD

Pemberlakuan mapel Bahasa Inggris yang dimulai sejak SD secara nasional dapat menjadi jawaban problem di atas. Apalagi Kurikulum Merdeka mewajibkannya. Tentu tak akan ada SD yang mengabaikannya. Semua akan mengajarkan mapel Bahasa Inggris.

SD yang sudah sejak lama memberlakukannya tak mengalami problem mengenai pemberlakuan Kurikulum Merdeka. Sebab, SD tersebut sudah memiliki dasar (yang boleh dibilang kuat) dalam pembelajaran mapel Bahasa Inggris. Mereka sangat siap melaksanakannya.

Bahkan, tinggal menguatkan saja dalam proses pembelajaran. Siswa dan orangtua yang masuk ke SD tersebut tak mengalami keterkejutan. 

Siswa tentu semakin bersemangat belajar bahasa Inggris. Sementara itu, orangtua pasti melakukan pendampingan anak belajar bahasa Inggris secara lebih intensif.

Tentu kondisi tersebut berbeda dengan SD yang belum (pernah) mengajarkan mapel Bahasa Inggris. Mereka tentu kurang --untuk menghindari menggunakan kata "tak"-- siap. Tapi, karena kebijakan tersebut bersifat nasional, mereka akan tetap melaksanakannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun