Sebab, tergantung bagaimana praktik baik anak dalam mengatur waktu. Kalau anak mengatur waktunya baik, tak mungkin ia ketinggalan pelajaran. Tapi, jika anak mengatur waktunya buruk atau tak mengatur waktu, tentu ia ketinggalan pelajaran.
Selain itu, kelangsungan aktivitas belajar dan keorganisasian di sekolah toh tidak dalam waktu yang bersamaan. Jadi, relatif mudah dalam menata waktu untuk belajar dan waktu untuk berorganisasi.
Selanjutnya, anak yang bergabung dalam organisasi di sekolah memang banyak kegiatan. Tapi, sejauh anak masih bisa melakukannya dan tetap merasa enjoy, kenapa tidak?Â
Banyak kegiatan justru mengondisikan anak-anak aktif dan bukan mustahil mereka juga produktif; bersosialisasi dengan banyak orang dan membangun rasa percaya dirinya.
Menyita banyak waktu?Â
Ya, sebab kegiatan keorganisasian di sekolah umumnya dilakukan di luar jam intrakurikuler. Tapi, waktu yang digunakan oleh anak-anak tak sia-sia. Sebab, kegiatan keorganisasian di sekolah memenuhi kebutuhan anak, baik aspek pengetahuan, keterampilan, maupun sikap untuk modal hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H