Mohon tunggu...
Pak Dhe  Gondo
Pak Dhe Gondo Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Aku Diabetes, tapi Aku Masih Ingin Makan Nasi

6 Februari 2018   16:20 Diperbarui: 7 Februari 2018   07:31 1495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia menghadapi peningkatan besar-besaran penyakit diabetes, sekarang ini. Data menunjukkan satu dari 11 orang, menderita diabetes.

Lewat sebuah laporan penting, WHO memperingatkan kasus penyakit ini meningkat empat kalinya dari 108 juta di tahun 1980 menjadi 422 juta orang di tahun 2014.

Bahkan diramalkan pada tahun 2025, angka penderita diabetes akan menjacai angka fantastik, yakni sekitar 12 juta orang, di Indonesa. Tingkat gula darah yang tinggi menjadi penyebab utama kematian, terkait dengan 3,7 juta kematian di dunia setiap tahunnya. Para pejabat mengatakan jumlah ini akan terus meningkat kecuali dilakukan 'langkah drastis'.

Sungguh mengerikan, menurut WHO, 8,5% orang dewasa di dunia, menderita diabetes.

1,5 juta orang meninggal karena diabetes, tahun 2012 Sedang  2,2 juta lainnya mati karena glukosa darah yang tinggi, 43% dari 3,7 meninggal sebelum mencapai usia 70 tahun.

Laporan tersebut menyatukan diabetes tipe 1 dan 2, tetapi peningkatan terutama terjadi pada tipe 2 yang terkait dengan gaya hidup yang tidak baik.

Sementara penduduk dunia bertambah gemuk dengan perbandingan mencapai satu dari tiga orang kelebihan berat badan dan jumlah penderita diabetes juga meningkat. Diabetes adalah penyakit yang tidak tersembunyi, tetapi kita perlu menghentikan lonjakan yang terjadi.

"Kita bisa menghentikannya, kita mengetahui yang perlu dilakukan, tetapi kita tidak membiarkan berkembang seperti saat ini karena pengaruhnya yang besar terhadap kesehatan orang, keluarga dan masyarakat."

Para peneliti dari Jepang mengungkapkan tidur siang lebih dari satu jam kemungkinan merupakan tanda awal dari diabetes tipe-2.

Temuan dalam penelitian para ilmuwan di Universitas Tokyo, yang kemudian disampaikan dalam sebuah pertemuan Asosiasi Eropa untuk Studi Diabetes di Muenchen, Jerman, menyebutkan, risiko diabetes tipe-2 meningkat sebanyak 45% pada orang-orang yang menghabiskan tidur siang selama lebih dari 60 menit, dibanding dengan mereka yang tidak tidur siang.

Mereka menemukan kaitan tidur siang dan diabetes tipe-2 setelah menganalisis kajian-kajian observasi yang melibatkan lebih dari 300.000 orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun