Mohon tunggu...
Pak Dhe  Gondo
Pak Dhe Gondo Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Aku Diabetes, tapi Aku Masih Ingin Makan Nasi

6 Februari 2018   16:20 Diperbarui: 7 Februari 2018   07:31 1495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beras tersebut akan sangat bermanfaat bila di konsumsi oleh para penederita Diabetes, Pradiabetes, Hyperglikimia, Hipotyroidisme, menoupause serta obesitas.

Beras ini memilki indek glikemik yang rendah. Indeks Glikemik adalah angka yang menunjukkan seberapa cepat karbohidrat suatu bahan diubah menjadi gula di dalam darah. Semakin tinggi IG, perubahan karbohidrat (pati) menjadi gula semakin cepat.

Kalau kita makan nasi dari beras padi sebanyak 100 gram, dalam empat jam Indeks Glikemik-nya 80 sampai 90. Sedangkan kalau kita makan nasi dari beras diabetes  sebanyak 100 gram, dalam empat jam Indeks Glikemik-nya 25 sampai 30.

Khasiat beras diabetes  untuk menurunkan kadar gula darah telah dibuktikan terhadap mencit dalam uji laboratorium. Mencit yang mengidap diabetes, mengalami kerusakan kelenjar pankreas. Sedangkan mencit yang juga mengidap diabetes, namun diberi makan beras sagu, kelenjar pankreasnya utuh dan mampu memproduksi insulin.

Uji Klinis

Memang selain beras diabetes, banyak ditemukan beras lain untuk diabetes. Seperti beras, sagu, beras singkong, dan beras hitam.

Untuk beras sagu saya mengtip BBC, bahwa ini juga telah dilakukan uji klinis, " Hardaning Pranamuda, selaku direktur pusat teknologi agroindustri BPPT, mengatakan uji klinis bersama Universitas Gajah Mada dilakoni terhadap para relawan yang riskan mengidap diabetes dengan kadar glukosa darah puasa 100- 125 mg/dL dan kadar glukosa 2 jam 140-199 mg/dL" papar BBC.

Para relawan kemudian mengonsumsi nasi sagu setiap hari. Adapun lauknya bebas kecuali lauk yang mengandung karbohidrat seperti mi, perkedel, kerupuk dan sebagainya. Selanjutnya setiap minggu sampel darah mereka diambil untuk dianalisa kadar glukosa, kadar kolesterol, dan trigleseridanya.

"Ternyata kadar gula para relawan, setelah empat minggu mengonsumsi nasi dari beras sagu, menurun," kata Hardaning.

Glukosa darah puasa para relawan yang berjumlah 20 orang selama empat minggu menurun sebesar 10%, sedangkan kolesterolnya yang semula 212 mg/dL menjadi 200mg/dL dan trigleseridanya yang semula 160 mg/dL menjadi 131 mg/dL.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dunia Terancam Diabetes

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun