Mohon tunggu...
Pakde Kartono
Pakde Kartono Mohon Tunggu... wiraswasta -

Sayang istri, sayang anak, makanya disayang Allah\r\n

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kontradiksi Ahok dan Jaya Suprana, Minoritas Pemberani

1 April 2015   22:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:40 1840
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai seorang budayawan, seharusnya Jaya Suprana bisa sedikit lebih berbudaya dengan bicara secara personal ke Ahok, dari hati ke hati, Saya yakin Ahok akan mendengarkan nasehat Jaya Suprana, wong nasehat Pakde Kartono dan Jusuf Kalla saja didengarkan.

Sebagai seorang gubernur, seharusnya Ahok gak usah menanggapi surat terbuka Jaya Suprana yang terkenal sebagai kelirumolog, yang selalu becanda di segala cuaca, kapan saja, di mana saja, sehingga sulit membedakan kapan Jaya Suprana becanda, kapan serius.

Bisa saja saat menulis di Sinar Harapan, Jaya Suprana sedang becanda, buktinya ia mengatakan "Maka dengan penuh kerendahan hati, saya memberanikan diri untuk memohon Anda berkenan lebih menahan diri dalam mengucapkan kata-kata yang mungkin apalagi pasti menyinggung perasaan bangsa Indonesia. Terima kasih dari seorang warganegara Indonesia yang tidak sepemberani Anda."

Di satu sisi Jaya suprana mengatakan tidak sepemberani Ahok, di sisi lain Jaya Suprana melakukan hal yang sangat berani, membuat surat terbuka yang sangat menohok Ahok, yang terkenal temperamen tinggi dan mudah meledak-ledak jika dikritik. Hanya orang bermental baja dan bernyali tinggi, yang mampu melakukan apa yang dilakukan Jaya Suprana dengan surat terbuka di harian Sinar Harapan.

Selamat malam Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun