PK (Partai Keadilan) pada urutan ke-7.(1,36%)
PKS pada urutan ke-7.(6,79%)
7
Amin Rais, merasa paling berjasa sebagai penggagas REFORMASI, namun ternyata partainya tidak mendapat posisi 3 besar, padahal Amin Rais menginginkan dirinya menjadi presiden periode 1999-2004. Mulailah intrik-intrik politiknya dilancarkan untuk menghalang-halangi pemenang pemilu memimpin negara, dan dibentuklah POROS TENGAH yang terdiri dari parta-partai yang berbasis agama (Islam) PAN, PPP, PBB, PK, PKU dan lain-lain minus PKB (justru yang ketua umumnya—Abdur Rahman Wahid atau Gus Dur—diusung untuk menjadi presiden).
Amin Rais Majelis Pertimbangan Partai PAN, partainya juga tidak mendapat posisi 3 besar padahal beliau menginginkan Ketua Umum PAN (Hatta Rajasa) untuk menjadi presiden 2014-2019. Untuk menjegal partai pemenang pemilu, digagaslah pembentukan POROS TENGAH Jilid 2, namun lantaran ada beberapa partai yang berideologi nasionalis, maka koalisinya beralih nama menjadi POROS INDONESIA RAYAyang akhirnya diubah nama lagi yang sangat populer dengan sebutan KMP atau Koalisi Merah Putih(?).
8
PDIP dengan jumlah kursi 153 dikalahkan olehPOROS TENGAH.Parlemen dikuasai oleh kelompoknya Amin Rais.
PDIP dengan jumlah kursi 109 juga dikadali oleh Koalisi Merah Putih. Parlemen dikuasai oleh kelompoknya Prabowo dan ARB.
9
Untuk mengganjal Megawati Soekarno Putri (PDIP) menuju kursi presiden, oleh Amin Rais (Poros Tengah) ditiupkanlah isu-isu rasis dan gender terhadap anggota DPR, antara lain:
- Perempuan tidak layak menjadi presiden. (Gender)
- Di negara yang mayotitas warganya beragama Islam, presiden harus beragama Islam. Megawati (waktu itu)diragukan keislamannya.(SARA)
- Presiden harus orang yang berpendidikan(tinggi). Megawati—oleh Amin Rais—dianggap tidak lulus SMA.
- Masih alergi terhadap sesuatu yang berbau Soekarno.(Seperti Orde Baru)
- Megawati dijadikan musuh bersama.
Ada gerakan (meski tidak terang-terangan) ABM, Asal Bukan Mega (PDIP).