Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Begini Cara Ibrahim dan Hajar Berkomunikasi

18 September 2024   10:12 Diperbarui: 18 September 2024   10:18 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketiga, mengulang sampai mendapat kejelasan jawaban

Hajar tidak cukup sekali bertanya. Karena belum ada kejelasan, maka iamengulang lagi pertanyaannya. Hingga tiga kali, dan mendapat kejelasan.

Keempat, membuat pertanyaan yang berbeda

Ketika tiga kali mengulang pertanyaan sama tak ada jawaban, ia membuat pertanyaan yang berbeda. "Apakah Allah yang memerintahkan hal ini kepadamu?" Demikian pertanyaan keempat diajukan, tidak lagi mengulang pertanyaan sebelumnya.

Kelima, menggunakan metode pertanyaan

Hajar mengajari kaum perempuan, agar berkomunikasi dengan suami menggunakan metode pertanyaan. Ia tidak menggunakan kata kerja perintah, seperti "Kamu harus tetap di sini bersama kami"; atau "Kamu tidak boleh meninggalkan kami". Karena lelaki tak suka diperintah dan dilarang.

Keenam, sabar ketika belum ada jawaban

Hajar tidak perlu ngambek atau ngamuk ketika tiga kali bertanya belum ada jawabannya. Pengulangan pertanyaan menandakan ia bersabar untuk menunggu kejelasan jawaban.

Ketujuh, tetap menghormati suami

Hajar tidak hilang kepercayaan dan penghormatannya kepada suami. Ia tetap istri yang salihah, meski harus menjalani kehidupan berat. Karena ia yakin kepada Allah.

Kedelapan, mengedepankan akhlak mulia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun