Perjalanan dari Wonosari (rumah Mas restu) menuju Banguntapan (rumah Mbak Lala) lumayan jauh. Di perjalanan mas Restu mampir ke masjid untuk shalat. Ini yang membuat aku terkagum dan semakin yakin dia jodoh yang baik untukku. Aku makin merasa mantap untuk menikah dengan Mas Restu.
Aku tetap berdoa bahkan sampai setelah menikah. Kadang masih merasa tidak percaya, benarkah aku sudah menikah? Karena waktu mengambil keputusan yang relatif cepat. Datang ke rumah dan langsung berlanjut ke pernikahan. Ini yang membuat kadang masih seperti mimpi.
Aku melibatkan Allah di setiap proses. Dengan shalat, dengan banyak berdoa, dengan membaca Al Qur'an. Berharap Allah membimbing langkahku. Ini membuat aku semakin yakin ia jodoh terbaik bagiku.
Host: Mengapa Mas Restu bisa mantap menikah dengan Mbak Lala?
Mas Restu: Pertama, saya mendapatkan ketenangan hati. Kadang kita sudah dekat dengan seseorang, tapi tidak mendapat ketenangan.
Setelah dekat dengan Lala, saya merasa mendapat ketenangan. Maka saya merasa tidak perlu pacaran atau bermain-main. Sudah bukan waktunya lagi untuk itu. Maka langsung memutuskan menikah.
Kedua, saya merasa sudah cukup. Saya merasa tidak perlu lagi mencari orang lain dengan berbagai kriteria yang diharapkan. Karena merasa sudah cukup, maka menjadi yakin bahwa memang dia adalah jodohku.
Ketiga, dengan penerimaan kedua belah pihak orangtua. Saya mengenalkan Lala ke orangtua saya, dan saya dikenalkan ke orangtua Lala. Ketika mereka semua merestui, maka yakin Allah akan meridhai hubungan kami.
Keempat, kami memiliki beberapa kemiripan. Ada beberapa sifat kami yang sama. Misalnya, kami sama-sama baperan. Tapi setelah menikah, saya lebih bisa mengontrol diri. Dari segi emosi, saya merasa bisa lebih baik. Kami juga sama-sama hobi jalan-jalan atau traveling. Ini membuat kami merasa dekat satu dengan yang lain.
Kelima, saya merasa semua serba dipermudah. Sampai akhirnya menikah, ternyata sangat banyak kemudahan. Kalau memang jodoh, dan memiliki tujuan yang sama, kemudahan akan kita dapatkan.