Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

8 Hal Ini Harus Berubah Setelah Anda Menikah

16 Juli 2023   15:09 Diperbarui: 16 Juli 2023   15:20 2193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memutuskan berangkat kuliah, pulang kuliah, mampir dimana, pergi kemana, makan dimana, makan jam berapa, mandi kapan, tidur jam berapa, posisi tidur seperti apa, saat tidur lampunya menyala atau dimatikan, memakai selimut atau tidak, bagaimana cara berpakaian dan berpenampilan; semua itu adalah kehendak bebas anda masing-masing. "Terserah gue", demikian kira-kira pernyataannya.

Namun setelah menikah, anda berdua saling terikat satu dengan yang lainnya. Maka anda tidak bisa lagi terserah gue. Karena anda memiliki pasangan yang akan sangat terpengaruh oleh ritme dan kondisi anda.

Ketika memutuskan untuk pergi, walaupun rutin setiap pagi untuk bekerja, maka perlu konfirmasi dengan pasangan. Pulang jam berapa, mampir dimana, makan dimana, makan apa, perlu konfirmasi dengan pasangan. Semua harus disesuaikan dengan keinginan pasangan, karena anda sudah tidak lagi memiliki kebebasan penuh seperti saat lajang.

Tidur Anda jam berapa, seterang atau segelap apa suasana kamar anda saat tidur, posisi dan cara tidur Anda seperti apa, semua perlu dikonfirmasikan dengan pasangan. Penampilan, dandanan, asesoris yang Anda kenakan baik ketika di rumah maupun keluar rumah, perlu konfirmasi dengan pasangan.

Karena pasangan Anda akan merasa tidak nyaman jika penampilan dan dandanan anda tidak sesuai dengan keinginan dan harapannya. Ini semua adalah contoh kebebasan yang sudah berakhir, karena anda memasuki wilayah keterikatan satu dengan yang lain bersama pasangan.

  • Kesendirian dan Kebersamaan

Sebelum menikah, bisa jadi ada sebagian orang yang lebih suka sendirian dalam segala sesuatu. Ada orang yang menikmati kesunyian, bekerja dalam kesendirian, beraktivitas dalam diam, penuh kesibukan namun tidak ingin kelihatan.

Setelah menikah, ia tidak boleh lagi dengan seenaknya mengatakan "aku ingin sendiri", atau "jangan ganggu aku", karena sekarang sudah ada istri atau suami di sampingnya. Dulu ia bebas bertindak seperti itu karena memang belum memiliki pasangan. Setelah menikah maka harus ada kesadaran yang utuh untuk sharing dalam segala sesuatu.

Dulu anda tidur sendirian, setelah menikah anda harus menerima perubahan bahwa ada pasangan yang tidur di samping anda. Dulu anda suka makan sendirian, setelah menikah anda harus bisa menikmati makan berdua dengan pasangan.

Dulu anda suka bepergian dan berkegiatan sendirian, sekarang anda harus bisa menikmati pergi dan berkegiatan bersama pasangan. Dulu anda memutuskan segala sesuatu seorang diri, kini harus melibatkan pasangan dalam mengambil keputusan penting, karena apapun yang terjadi pada anda akan berdampak kepada pasangan anda.

  • Cita-cita dan Realitas Keadaan

Sebelum menikah anda sudah memupuk harapan dan cita-cita. Ingin kuliah lanjut S2 dan S3 di luar negeri, ingin bekerja di sektor tertentu, ingin menekuni profesi tertentu, ingin memiliki sesuatu, ingin tinggal di daerah atau negeri tertentu.

Semua cita-cita dan keinginan tersebut tentu sah saja, karena masing-masing dari anda sudah memiliki rencana untuk menjadi panduan dalam memilih jurusan saat sekolah dan kuliah. Bahkan berbagai pengorbanan dan perjuangan sudah anda lakukan dalam masa yang panjang untuk mewujudkan cita-cita dan harapan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun