Catatan Laki-laki (15)
Tahukah Anda, telinga laki-laki itu sangat spesifik. Semua yang didengar dari istri, terdengar sebagai permintaan.
Bagi laki-laki, setiap keinginan istri bermakna permintaan kepada dirinya. Walau istri tidak meminta, hanya sekedar bercerita tentang keinginannya, bagi laki-laki itu adalah permintaan kepada dirinya.
Ketika seorang istri menyatakan, "Betapa nyaman  kalau bepergian dengan mobil. Tidak kepanasan, tidak kehujanan". Ini  jelas sebuah pernyataan.
Sang istri hanya bercerita. Bukan meminta. Bukan mengajukan proposal.
Namun di telinga suami, kalimat ini berubah menjadi permintaan. Terdengar sebagai sebuah proposal.
Di telinga laki-laki, ucapan istrinya berubah menjadi, "Aku ingin memiliki mobil. Supaya kalau bepergian tidak kepanasan maupun tidak kehujanan. Bisakah engkau membelikan aku sebuah mobil?"
Ketika seorang istri menyatakan, "Betapa nyaman  kalau rumah kita lebih luas. Anak-anak bisapunya kamar sendiri-sendiri". Kalimat ini  jelas sebuah pernyataan.
Sang istri hanya bercerita. Bukan meminta. Bukan mengajukan proposal.
Namun di telinga suami, kalimat ini berubah menjadi permintaan. Terdengar sebagai sebuah proposal.
Di telinga laki-laki, ucapan istrinya berubah menjadi, "Aku ingin memiliki rumah yang luas dan banyak kamar. Supaya anak-anak memiliki kamar sendiri-sendiri. Bisakah engkau membuat rumah kita ini menjadi luas?"
Jika sang suami memiliki kemampuan, tentu "permintaan" itu mudah dipenuhi. Namun jika suami tidak memiliki kemampuan, "permintaan" ini menjadi beban. Permintaan ini membuatnya sedih, karena ia tidak mampu memenuhi.
Hendaknya laki-laki bisa membatasi diri. Tidak semua pernyataan istri harus dipahami sebagai permintaan. Diskusikan dari hati ke hati. Agar tidak membebani.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H