"Families should be able to cope with stress and problems in an efficient and effective way; have and use coping resources both from within and from outside the family; and 3) have the ability to end up being more cohesive, more flexible and more satisfied as a result of effectively overcoming stress and problems" (Olson, 1986).
Berdasarkan berbagai asumsi tentang keluarga kuat, para peneliti mengembangkan daftar karakteristik yang umumnya dimiliki keluarga yang sukses.Â
Meskipun ada beberapa perbedaan perspektif dari para ahli, namun ditemukan sejumlah kesamaan dalam menyatakan karakteristik.
Judson Swihart mengidentifikasi karakteristik keluarga kuat yang paling sering disebutkan oleh para peneliti, sebagai berikut:
- Komunikasi (communication)
- Dorongan individu (encouragement of individuals)
- Komitmen pada keluarga (commitment to family)
- Orientasi agama (religious orientation)
- Keterhubungan sosial (social connectedness)
- Kemampuan beradaptasi (ability to adapt)
- Mengungkapkan penghargaan (expressing appreciation)
- Peran yang jelas (clear roles)
- Waktu kebersamaan (time together)
Itulah sembilan karakteristik yang paling banyak digunakan oleh para ahli untuk menilai kekuatan dan keberhasilan keluarga. Masing-masing poin ini akan saya bahas dalam postingan selanjutnya, insyaallah.
Bahan Bacaan
Abi Muhammad at-Tihamy, 2009, Keluarga Sakinah, Terjemahan Qurratul Uyun, Al-Miftah Surabaya
Ayah Edy, 2012, Membangun Indonesia yang Kuat dari Keluarga! Tangga Pustaka, Jakarta
Cahyadi Takariawan, 2017, Wonderful Family, Era Adicitra Intermedia
John DeFrain & Silvia M. Asay, 2019, Focusing on the Strengths and Challenges of Families, International Course on Advocacy Skills in Mental Health System Development from Research to Policy, Yogyakarta.
Maria Krysan, Kristin A. Moore, Nicholas Zill, 1990, Â Identifying Successful Families: An Overview of Constructs and Selected Measures, U.S. Department of Health and Human Services, https://aspe.hhs.gov