Latar belakang keluarga Joko dan Sri yang berbeda sudah mereka pahami sejak awal mula. Joko tahu keluarga Sri dan Sri juga tahu keluarga Joko. Perbedaan itu sudah mereka ketahui dan sudah mereka terima sejak dari awal.
Artinya, adanya perbedaan yang mencolok pada dua keluarga besar tersebut bukanlah hal yang baru saja mereka ketahui belakangan ini. Sejak sebelum menikah mereka berdua sudah mengetahui perbedaan ini.
Nah, bukan waktunya lagi untuk saling menyalahkan satu dengan yang lain. Bukan saatnya untuk saling menuntut. Sekarang adalah waktu untuk lebih berusaha menyesuaikan diri dengan harapan pasangan. Keduanya harus bersedia menerima pengaruh pasangan. Keduanya harus mendekat semakin dekat. Jangan menjauh yang membuat mereka berdua semakin jauh dan tidak bisa disatukan lagi.
Joko harus belajar untuk mengurangi kadar "mengalir", serta berupaya untuk belajar membuat perencanaan, agar hidupnya lebih tertata. Sebaliknya Sri harus belajar untuk menurunkan kadar perfeksionisnya, serta belajar untuk menikmati hidup yang mengalir, agar hidupnya bisa lebih bahagia.
Joko harus belajar menerima cara hidup Sri yang tertib, tanpa kehilangan sisi spontanitas dan kemampuan menikmati serta mensyukuri kehidupan.Â
Sebaliknya, Sri harus belajar menerima cara hidup Joko yang santai dan nrimo, tidak ngoyo, tanpa kehilangan sisi perencanaan dan manajemen kehidupan.
Keduanya bisa bersinergi, saling memacu, saling mengisi, saling melengkapi. Jika keduanya bersinergi, tidak perlu ada yang tersakiti. Keduanya justru akan menjadi keluarga istimewa yang punya visi, punya mimpi, punya target, punya strategi dan evaluasi, namun pandai menikmati hidup dan bersyukur.Â
Tidak stres jika target belum tercapai, namun juga tidak putus asa karena punya etos kerja yang tinggi. Bukankah itu formula yang sangat menenteramkan hati?
Jika keduanya saling menjauh, saling menyalahkan, yang mereka dapatkan adalah ketertekanan dan keterpaksaan. Keduanya tidak bahagia, karena melihat pasangannya sebagai pihak yang salah dan tidak mau mengerti.
Jadi, Joko dan Sri bisa saling bersinergi menjadi keluarga yang bervisi, namun tetap indah berseri. Keluarga yang terencana, namun tetap mampu mengalir seperti aliran air.Â