Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengakrabi Mertua agar Hidupmu Bahagia

19 Juli 2021   12:20 Diperbarui: 19 Juli 2021   12:33 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak semua mertua, bisa akrab dengan menantu. Tidak semua menantu, bisa akrab dengan mertua. Bahkan ada banyak mertua yang 'beracun', yang menimbulkan tekanan dan ketidaknyamanan pada menantu. Silakan disimak kembali di sini.

Saya ajak Anda untuk meneruskan kisah-kisah 'horor' dari Mykh Goldstein, tentang mertua beracun. Setelah dengan sangat ekstrem menuliskan profil mertua beracun, di bagian akhir ia merekomendasikan sejumlah langkah solusi. Ini dari perspektif menantu.

Beberapa langkah berikut ini bisa menjadi sarana mengakrabi mertua, agar hidup Anda selalu bahagia.

1. Ketahui cara berpikirnya

"Knowing how her mind works, will help you deal with her taunts, and insults in a more effective manner" (Mykh, 2021).

Sebagai menantu, cobalah untuk mengetahui cara berpikir mertua. Jika Anda mengenal dengan baik cara berpikirnya, akan lebih mudah bagi Anda memahami akan semua sikap dan tindakan yang muncul darinya.

Mungkin saja Anda tidak akan bisa mengubah sikap dan sifat mertua. Namun dengan mengetahui cara berpikirnya, permakluman akan lebih bisa Anda berikan atas tindakannya kepada Anda.

2. Cobalah berlatih untuk bertahan

"The moment you feel an attack coming, steel yourself, and remove yourself from the situation" (Mykh, 2021).

Mungkin Anda merasa sakit hati setiap hari atas perbuatan mertua. Namun bertahanlah. Sebagai menantu, Anda harus berusaha memuliakan dan berbuat baik terhadap mertua. Miliki cara bertahan yang baik, dengan fokus kepada keluarga inti Anda sendiri.

Menurut Mykh, semakin Anda bereaksi terhadap mertua narsisis, akan memberikan pengaruh buruk bagi Anda. Maka jangan terpancing oleh sikap dan tindakan mertua beracun. Bertahanlah dalam kebaikan dan kedamaian. Ciptakan rutinitas yang menyenangkan untuk Anda nikmati sehari-hari.

3. Jauhi eskalasi konflik

"Everytime she passes an insensitive comment about you, or behaves in a passive aggressive manner, remember that she is simply trying to bait you and lure you into a fight with her" (Mykh, 2021).

Setiap kali dia memberikan komentar negatif tentang Anda, atau berperilaku yang tidak menyenangkan, segeralah menjauh. Jangan mendekat kepada titik api yang memudahkan konflik meledak dengan cepat. Jika Anda terpancing, konflik akan segera meningkat dengan cepat.

Semua sumbu-sumbu pemicu yang membuat konflik mengalami eskalasi, harus dihindari. Pengalaman interaksi sehari-hari akan memberikan petunjuk kepada Anda tentang hal apa yang berpotensi memicu konflik. Jangan mencoba mendekat kepada pemicu konflik.

4. Identifikasi dan hindari pemicu

"One of the best ways of handling a toxic mother-in-law is by identifying triggers and then avoiding them. Knowing every trigger will help you predict what is coming" (Mykh, 2021).

Menurut Mykh, salah satu cara menghadapi mertua beracun adalah dengan mengidentifikasi pemicu konflik dan berusaha menghindarinya. Mengetahui pemicu konflik, akan membantu Anda memprediksi apa yang akan terjadi.

Jika mertua menghina, tidak perlu direspon. Sebab respon Anda adalah pemicu konflik. Jika mertua tidak suka mendengar Anda berpendapat, sebaiknya Anda diam dan tidak perlu berdebat dengannya, meskipun Anda merasa benar.

5. Jaga kehormatan diri Anda

"Never let her pull you down to her level, and make you do and say things that you will regret. Maintain your self-respect and honor, by not giving in to her manipulative and horrible tricks" (Mykh, 2021).

Saat mertua beracun mulai berulah, jangan ikut berulah. Jika mertua mencaci, jangan ikut mencaci. Jika mertua marah-marah dan emosi, jangan ikut marah-marah dan emosi. Jaga kehormatan diri Anda.

Permusuhan yang ia berikan, tidak akan menghilangkan kewibawaan Anda. Namun jika Anda terlibat dan melayani permusuhannya, Anda justru sama saja kondisinya dengan dia. Jangan mengorbankan martabat Anda demi melayani tindakan negatif mertua.

6. Tetapkan batasan

"Don't give her free reign and make her feel that she can do whatever she wants to do, just because you have married her son" (Mykh, 2021).

Menurut Mykh, Anda perlu menetapkan batasan. Dalam interaksi dengan mertua beracun, Anda harus membatasi diri. Sebab, jika terlalu banyak berinteraksi, hanya akan membuat Anda terpapar keburukannya. Terlebih bagi anak-anak Anda.

Kapan Anda datang ke rumah mertua, berapa kali dalam sebulan atau setahun, berapa sering menelpon, semua perlu dibuat batasan. Satu sisi tetap menjaga hubungan, sisi lain membatasi pengaruh buruk dari interaksi dengan mertua beracun.

7. Hadapi bersama pasangan Anda

"Your spouse can play a huge part in keeping your mother-in-law's toxicity in check. He needs to be on your team, and not play along with his mother's games" (Mykh, 2021).

Pasangan Anda memiliki peran besar dalam menjaga kebaikan hubungan dengan mertua. Hendaknya persoalan dengan mertua, dibicarakan baik-baik dengan pasangan. Jadikan hal ini sebagai masalah bersama, bukan masalah pribadi Anda.

Anda dan pasangan harus berada di posisi yang sama. Dengan kesamaan posisi, Anda bersama pasangan memiliki tekad "kita hadapi bersama". Bagaimana menghadapi mertua, bagaimana cara 'menaklukkan' hati mertua, dan lain sebagainya. Semua dirumuskan dan direncanakan bersama pasangan.

8. Berdamai dengan realitas

"So it's better to accept something for what it is, and focus on yourself, and your marriage" (Mykh, 2021).

Jangan terobsesi untuk mengubah karakter mertua. Mungkin akan ada sikap dan sifat yang bisa berubah setelah banyak berinteraksi dengan Anda, namun bisa jadi ada banyak hal lain yang tidak bisa berubah.

Menurut Mykh, Anda harus bisa menerima kenyataan bahwa Anda tidak akan bisa mengubah semuanya menjadi lebih baik. Maka lebih baik untuk bersikap menerima apa adanya, berdamai dengan realitas yang Anda hadapi. Fokus saja mengurus keluarga inti Anda.

Dengan cara-cara di atas, insyaallah Anda akan bisa lebih akrab dengan mertua. Meskipun ia tetap beracun, namun tidak akan memberikan pengaruh buruk bagi hidup Anda dan keluarga inti Anda.

Bahan Bacaan

Mykh, 10 Signs You Have A Toxic Mother-In-Law and How To Deal, https://themindsjournal.com/

Ilustrasi

https://themindsjournal.com/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun