Menjadi ibu rumah tangga sekaligus menjadi penulis profesional, tentu bukan hal mudah. Bagaimana Barbara Kingsolver menjalani dan menyeimbangkan keduanya? "Selama menjalani karir sebagai novelis, saya adalah seorang ibu. Saya mendapat kontrak buku pertama, dari penerbit The Bean Trees, pada hari dimana saya pulang dari rumah sakit setelah kelahiran anak pertama", ujarnya.
"So I became a novelist and mother on the same day. Those two important lives have always been one for me. Saya menjadi seorang novelis dan menjadi ibu di hari yang sama. Dua sisi kehidupan penting itu selalu menjadi satu. Saya harus melakukan keduanya pada waktu yang sama", lanjutnya.
Terbayang betapa rempong mengurus anak kecil, namun harus menyelesaikan target menulis buku. "Waktu menulis saya dibatasi oleh peran domestik, untuk mengasuh anak-anak. Ketika anak-anak masih kecil, terasa sulit bagi saya untuk menjalankan keduanya. Saya menghargai setiap waktu di meja kerja sebagai sebuah hadiah".
Setiap pagi ia harus mengantar anak menuju bus sekolah. "Saya sering mengatakan, the school bus is my muse. Bus sekolah adalah inspirasi saya. Ketika anak saya keluar rumah dan masuk ke dalam bus sekolah, saat itulah hari menulis saya dimulai. waktu menulis saya berakhir ketika bus sekolah telah kembali", ungkapnya.
Setelah anak-anak menginjak remaja dan dewasa, semua menjadi lebih mudah. "Seiring berjalannya waktu, anak-anak mulai memasuki dunia sekolah. Ini membuat saya semakin mudah menjalani peran sebagai ibu bekerja. Anak tertua saya sudah dewasa, dan bungsu saya berusia 16 tahun, jadi keduanya sudah mandiri --- tapi itu tentu sebuah proses yang bertahap".
Kingsolver selalu mensyukuri nikmat sebagai ibu dan nikmat sebagai penulis. "Bagi saya, waktu menulis selalu berharga. Menjadi sesuatu yang saya tunggu dan saya rindukan, serta saya manfaatkan sebaik-baiknya. Mungkin itulah sebabnya saya bangun pagi-pagi sekali dan memiliki waktu menulis di waktu fajar yang tenang, ketika sedang tidak ada yang membutuhkan saya".
Keluarga Membuat Saya Menjadi Manusia Normal
Barbara Kingsolver adalah salah satu contoh penulis produktif dan best seller, yang mampu menyemimbangkan pekerjaan dengan rumah tangga. "Sebagai ibu rumah tangga yang bekerja, tentu waktu saya terbatas". Ia sepenuhnya menyadari keterbatasan ini. Namun ia pandai menyiasati.
Keluarga memiliki makna sangat penting bagi Kingsolver. "Saya sangat berterima kasih kepada keluarga karena telah menormalkan hidup saya. Mereka membuat saya mengakhiri hari dengan membuat makan malam. Ini hal yang sehat. Saya bisa menyelesaikan  menulis, menyiapkan makan malam dan menikmatinya bersama keluarga", ujarnya.
Menjadi penulis novel, ia harus merasakan kehidupan nyata dalam kehidupan keluarga. Maka ia selalu bersyukur telah memiliki keluarga yang membantunya memahami berbagai aspek kemanusiaan. Semua suka duka dalam keluarga adalah nyata. Maka ia menjadi mampu menulis dengan berpijak kepada realita.
"Sungguh bahagia memiliki keluarga dalam hidup saya. Mereka telah membantu saya menjalani rutinitas kehidupan yang bermakna. Mereka membuat saya terhubung dengan dunia yang lebih luas, dan juga masa depan", ungkapnya.