Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Menjadi Mother Sekaligus Writer, Asyik Bener!

17 Oktober 2020   11:27 Diperbarui: 17 Oktober 2020   11:35 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Being a mother has made me a better writer" -- Barbara Kingsolver

Barbara Kingsolver, penulis buku The Lacuna, Unsheltered, Prodigal Summer dan belasan buku lainnya, memiliki pengalaman menulis yang unik. Sembilan bukunya terpilih sebagai best seller New York Times. Uniknya, ia menjadi penulis buku saat bayi pertamanya dibawa pulang ke rumah, setelah melahirkan di rumah  sakit.

Kisah ini diangkat oleh James Clear dalam blog pribadinya, "The Daily Routines of 12 Famous Writers". Sebuah kisah perjuangan novelis sukses, sekaligus mampu membina kehidupan berumah tangga. Kunci untuk menyeimbangkan keduanya, diceritakan oleh Barbara Kingsolver. Ini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua, terutama kaum Hawa.

"Saya terbiasa bangun sangat pagi. Terlalu dini. Jam empat adalah standar. Saya berusaha untuk tidak kedahuluan oleh terbitnya matahari". Demikian penuturan Kingsolver tentang waktu menulis.

Sebagai ibu rumah tangga dan sekaligus penulis buku, setiap hari selalu menemukan ide menulis. Kehidupan di dalam keluarga bersama suami dan dua anaknya, membuat Kingsolver mendapat banyak hal yang bisa ditulis. Semua yang dilihat, semua kejadian, bisa menjadi ide untuk dituliskan.

"Saya melakukan rutinitas itu, karena kepala saya terlalu penuh dengan kata-kata. Saya harus  mengeluarkannya. Saya hanya perlu ke meja kerja dan mulai memindahkan kata-kata ke dalam file", ujar Kingsolver.

Sangat banyak hal berdesakan di kepalanya, ingin segera dikeluarkan. "Saya selalu bangun dengan kalimat yang mengalir deras di kepala. Ketika menuju meja kerja setiap pagi, seakan keadaan darurat yang panjang", ujarnya. Begitulah ketika telah memiliki habit sebagai penulis. Tak ada yang perlu ditunggu.

Karena ia telah menjalani kebiasaan menulis setiap pagi, maka dirinya justru heran saat ada teman-teman yang bertanya --bagaimana Kingsolver bisa mendisplinkan diri untuk menulis? Baginya, itu adalah ritme kehidupan. Setiap pagi, selalu begitu. Seperti kebiasaan orang lain, ada yang tiap pagi joging, gowes, atau memasak. Itu sudah tidak perlu pendisplinan diri. Sudah habit yang dinikmati.

Maka ia menjadi geli atas pertanyaan ini. "Orang sering bertanya, bagaimana saya mendisiplinkan diri untuk menulis? Saya tidak dapat memahami pertanyaan ini. Bagi saya, disiplin adalah mematikan komputer dan meninggalkan meja kerja untuk melakukan hal lain", ujarnya.

Bagaimana Mengatur Waktu Menulis dan Mengurus Rumah Tangga?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun