"Being a mother has made me a better writer" -- Barbara Kingsolver
Barbara Kingsolver, penulis buku The Lacuna, Unsheltered, Prodigal Summer dan belasan buku lainnya, memiliki pengalaman menulis yang unik. Sembilan bukunya terpilih sebagai best seller New York Times. Uniknya, ia menjadi penulis buku saat bayi pertamanya dibawa pulang ke rumah, setelah melahirkan di rumah  sakit.
Kisah ini diangkat oleh James Clear dalam blog pribadinya, "The Daily Routines of 12 Famous Writers". Sebuah kisah perjuangan novelis sukses, sekaligus mampu membina kehidupan berumah tangga. Kunci untuk menyeimbangkan keduanya, diceritakan oleh Barbara Kingsolver. Ini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua, terutama kaum Hawa.
"Saya terbiasa bangun sangat pagi. Terlalu dini. Jam empat adalah standar. Saya berusaha untuk tidak kedahuluan oleh terbitnya matahari". Demikian penuturan Kingsolver tentang waktu menulis.
Sebagai ibu rumah tangga dan sekaligus penulis buku, setiap hari selalu menemukan ide menulis. Kehidupan di dalam keluarga bersama suami dan dua anaknya, membuat Kingsolver mendapat banyak hal yang bisa ditulis. Semua yang dilihat, semua kejadian, bisa menjadi ide untuk dituliskan.
"Saya melakukan rutinitas itu, karena kepala saya terlalu penuh dengan kata-kata. Saya harus  mengeluarkannya. Saya hanya perlu ke meja kerja dan mulai memindahkan kata-kata ke dalam file", ujar Kingsolver.
Sangat banyak hal berdesakan di kepalanya, ingin segera dikeluarkan. "Saya selalu bangun dengan kalimat yang mengalir deras di kepala. Ketika menuju meja kerja setiap pagi, seakan keadaan darurat yang panjang", ujarnya. Begitulah ketika telah memiliki habit sebagai penulis. Tak ada yang perlu ditunggu.
Karena ia telah menjalani kebiasaan menulis setiap pagi, maka dirinya justru heran saat ada teman-teman yang bertanya --bagaimana Kingsolver bisa mendisplinkan diri untuk menulis? Baginya, itu adalah ritme kehidupan. Setiap pagi, selalu begitu. Seperti kebiasaan orang lain, ada yang tiap pagi joging, gowes, atau memasak. Itu sudah tidak perlu pendisplinan diri. Sudah habit yang dinikmati.
Maka ia menjadi geli atas pertanyaan ini. "Orang sering bertanya, bagaimana saya mendisiplinkan diri untuk menulis? Saya tidak dapat memahami pertanyaan ini. Bagi saya, disiplin adalah mematikan komputer dan meninggalkan meja kerja untuk melakukan hal lain", ujarnya.
Bagaimana Mengatur Waktu Menulis dan Mengurus Rumah Tangga?
Menjadi ibu rumah tangga sekaligus menjadi penulis profesional, tentu bukan hal mudah. Bagaimana Barbara Kingsolver menjalani dan menyeimbangkan keduanya? "Selama menjalani karir sebagai novelis, saya adalah seorang ibu. Saya mendapat kontrak buku pertama, dari penerbit The Bean Trees, pada hari dimana saya pulang dari rumah sakit setelah kelahiran anak pertama", ujarnya.
"So I became a novelist and mother on the same day. Those two important lives have always been one for me. Saya menjadi seorang novelis dan menjadi ibu di hari yang sama. Dua sisi kehidupan penting itu selalu menjadi satu. Saya harus melakukan keduanya pada waktu yang sama", lanjutnya.
Terbayang betapa rempong mengurus anak kecil, namun harus menyelesaikan target menulis buku. "Waktu menulis saya dibatasi oleh peran domestik, untuk mengasuh anak-anak. Ketika anak-anak masih kecil, terasa sulit bagi saya untuk menjalankan keduanya. Saya menghargai setiap waktu di meja kerja sebagai sebuah hadiah".
Setiap pagi ia harus mengantar anak menuju bus sekolah. "Saya sering mengatakan, the school bus is my muse. Bus sekolah adalah inspirasi saya. Ketika anak saya keluar rumah dan masuk ke dalam bus sekolah, saat itulah hari menulis saya dimulai. waktu menulis saya berakhir ketika bus sekolah telah kembali", ungkapnya.
Setelah anak-anak menginjak remaja dan dewasa, semua menjadi lebih mudah. "Seiring berjalannya waktu, anak-anak mulai memasuki dunia sekolah. Ini membuat saya semakin mudah menjalani peran sebagai ibu bekerja. Anak tertua saya sudah dewasa, dan bungsu saya berusia 16 tahun, jadi keduanya sudah mandiri --- tapi itu tentu sebuah proses yang bertahap".
Kingsolver selalu mensyukuri nikmat sebagai ibu dan nikmat sebagai penulis. "Bagi saya, waktu menulis selalu berharga. Menjadi sesuatu yang saya tunggu dan saya rindukan, serta saya manfaatkan sebaik-baiknya. Mungkin itulah sebabnya saya bangun pagi-pagi sekali dan memiliki waktu menulis di waktu fajar yang tenang, ketika sedang tidak ada yang membutuhkan saya".
Keluarga Membuat Saya Menjadi Manusia Normal
Barbara Kingsolver adalah salah satu contoh penulis produktif dan best seller, yang mampu menyemimbangkan pekerjaan dengan rumah tangga. "Sebagai ibu rumah tangga yang bekerja, tentu waktu saya terbatas". Ia sepenuhnya menyadari keterbatasan ini. Namun ia pandai menyiasati.
Keluarga memiliki makna sangat penting bagi Kingsolver. "Saya sangat berterima kasih kepada keluarga karena telah menormalkan hidup saya. Mereka membuat saya mengakhiri hari dengan membuat makan malam. Ini hal yang sehat. Saya bisa menyelesaikan  menulis, menyiapkan makan malam dan menikmatinya bersama keluarga", ujarnya.
Menjadi penulis novel, ia harus merasakan kehidupan nyata dalam kehidupan keluarga. Maka ia selalu bersyukur telah memiliki keluarga yang membantunya memahami berbagai aspek kemanusiaan. Semua suka duka dalam keluarga adalah nyata. Maka ia menjadi mampu menulis dengan berpijak kepada realita.
"Sungguh bahagia memiliki keluarga dalam hidup saya. Mereka telah membantu saya menjalani rutinitas kehidupan yang bermakna. Mereka membuat saya terhubung dengan dunia yang lebih luas, dan juga masa depan", ungkapnya.
"Anak-anak telah mengajari saya tentang arti kehidupan, dan tentang orang seperti apa yang saya inginkan di dunia ini. Being a mother has made me a better writer. Menjadi seorang ibu telah membuat saya menjadi penulis yang lebih baik", ungkapnya.
Ini sebuah ungkapan yang sangat bagus untuk kita ingat. "Menjadi ibu telah membuat saya menjadi penulis yang lebih baik". Tak ada yang perlu dipertentangkan. Semua bisa sejalan.
Bahan Bacaan
James Clear, The Daily Routines of 12 Famous Writers, www.jamesclear.com
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI