Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Haiku, Puisi, Musim, dan Aku

31 Mei 2020   08:32 Diperbarui: 31 Mei 2020   08:40 1471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang kita rasakan adalah sengatan terik matahari, dan guyuran hujan, maka ini menjadi bagian penting dalam puisi masyarakat Indonesia. Yang paling terkenal adalah quotes Sudjiwo Tedjo, "Tahukah kamu lelaki paling tak berperasaan di bumi, dialah yang jauh dari Kekasih saat hujan, tapi tak menulis satu pun puisi".

Perkembangan Haiku di Zaman Modern

Matsu Basho adalah penyair Haiku Jepang yang terbesar. Karya-karya Haiku dari Basho selalu mengikuti aturan baku, sehingga terkesan kaku. Maka kebanyakan orang Jepang di zaman modern lebih memilih aliran Masaoka Shiki (1867-1902) yang merupakan pembaharu Haiku kuno menjadi Haiku modern. Menurut Shiki, Haiku harus dibebaskan dari kebakuan format, formalisme dan sesuatu yang dibuat-buat. Orang Jepang menyebut Haiku modern sebagai Senryu.

Senryu lebih menitikberatkan perhatian kepada masalah kemanusiaan secara umum, yang bisa mengundang tawa, kadang mengandung sindiran yang tajam. Senryu tidak menggunakan kata-kata yang berkaitan dengan musim. Maka bagi sebagian orang, Senryu dianggap hal baru ----bukan lagi Haiku.

Bahan Bacaan:

Adeluna, Sekilas Sejarah Puisi Jepang, www.japanlunatic.do.am, 31 Mei 2020

Fitriani Indah, Haiku Sebuah Karya Sastra Yang Mulai Ditinggalkan, www.fitrianiindah, 10 Agustus 2012

Winata Silence Angelo, Mari Mengenal Haiku, www.akibanation.com, 29 Maret 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun