Testimoni 7 : Hangat dan Dekat
Banyak orang yang merasa dekat dengan Almarhum KH Sunardi Syahuri. Meski hanya sekali dua kali berinteraksi. Sebagaimana saya.
Saya jadi ingat kisah Baginda Nabi SAW yang selalu bisa membuat para sahabatnya merasa dekat. Dan bahkan merasa mendapatkan tempat istimewa di sisi beliau SAW. Tentu Rasul SAW tidak bermaksud melebihkan satu dari yang lain. Tapi karena kehangatan, humbel-nya Beliau SAW kepada sesiapa yang berinteraksi. Sehingga setiap yang interaksi merasa mendapatkan keistimewaan.
Dapat mengenal beliau Ust Sunardi Syahuri adalah sebuah kebahagiaan tersendiri bagi orang seperti saya. Sebagai anak desa, saat itu saya hanya mengenal beliau dari radio. Unisi. Takdir mempertemukan kami, saat saya ditugasi Hilal Ahmar Emirat untuk turut menyalurkan bantuan masjid dan sekolah. Beliau memiliki banyak sekali titipan tanah wakaf.
Alhamdulillah beberapa tanah wakaf yang beliau kelola akhirnya bisa kita bangunkan masjid dan sekolah. "Dik, kapan bisa keliling lagi. Melihat tanah yang perlu dibangunkan masjid?" dengan terus memancarkan semangat di tengah usia beliau yang makin sepuh.
Masjid Al Mataab Banguntapan, Bantul, menjadi mantab kami pugar. Salah satu motivator dan penyumbangnya adalah beliau. Sebagaimana juga ribuan masjid lain. Yang menjadi nyaman, luas, baru. Karena dorongan dan bantuan beliau. Alhamdulillah, saya berkesempatan menjadi jamaah haji beliau di tahun 2013. Dan begitulah, beliau selalu akrab dan hangat kepada siapa saja.
Kini, beliau telah berpulang. Saya merasakan betapa banyak orang yang kehilangan. Mereka berduyun-duyun datang ke rumah duka. Untuk turut mendoakan dan menshalatkan jenazah beliau. Sugeng kondur Pak Nardi. Meski kami kehilangan, tapi Allah lebih mencintai panjenengan. Semoga kami bisa melanjutkan semangat dakwah yang panjenengan ajarkan. Dan, semoga kita kelak berkesempatan bersua kembali di surga Allah SWT. Aamiin.
Setiya @setiya_bantul
Testimoni 8 : Melepas Kepergian Sang Guru
Menyaksikan ribuan orang yang hadir, melayat dan menyolatkan jenazah Ust. KH. Sunardi Syahuri, ingin rasanya saya yang meninggal dunia hari ini, lalu disholatkan oleh orang orang yang hadir. Tapi tentu tidak mungkin. Sudah ada ajal yang pasti untuk setiap orang. Dan ribuan orang yang hadir saat ini adalah buah perjuangan puluhan tahun tanpa kenal lelah dari beliau.
Bisa saja saya tidak hadir dalam pemakaman beliau, lalu beralasan sudah ada banyak orang lain yang hadir, saya punya kesibukan, saya tidak punya hubungan dekat dengan keluarga, saya bisa shalat gaib bersama para santri, dan alasan lainnya. Tapi suara hati ini memanggil manggil untuk datang; memenuhi hak muslim dan rasa penghormatan terakhir kepada sang guru.