Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sosok Dai Hangat Bersahabat Itu Telah Berpulang

12 November 2018   15:41 Diperbarui: 13 November 2018   00:20 4345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siang ini saya takziyah almarhum KH. Sunardi Syahuri. Sepanjang jalan menuju rumah beliau, telah berjajar karangan bunga. Para petakziyah berjubel antri panjang untuk menjabat tangan keluarga. Di masjid, sebelah rumah beliau, hampir setiap 5 menit para jama’ah memenuhi bagian dalam dan luar untuk shalat jenazah. Untuk keluar pulang pun, para petakziyah harus antri lagi melewati jalan di sebelah rumah beliau. Semua ingin memberikan penghormatan terakhir sekaligus doa terbaik untuk beliau.

Masya Allah, tanda cinta masyarakat untuk beliau membuat saya merinding. Kepergian beliau membuat banyak orang merasakan kehilangan. Kehadiran dan ketulusan doa mereka adalah saksi betapa mulianya beliau di sisi Allah SWT.

Sugeng tindak Pak Nardi. Telah tuntas tugas-tugas Bapak di dunia. Selamat menyambut indahnya rumah Allah dengan suka cita. Husnul khatimah insya Allah. Bapak telah menginspirasi banyak orang untuk menebar kebaikan, bersikap rendah hati, dan selalu tersenyum untuk dunia. Subhanallah......

Koesmarwanti

Testimoni 6 : Orang Sukses yang Rendah Hati

Sungguh beliau seorang alim yang tawadhu'. Seorang milyarder yang bersahaja
Seorang sukses yang rendah hati.

Kenangan itu teramat indah. Saat diriku belajar dakwah di wilayah Gunungkidul yang berhadapan dengan “tembok besar” bernana Romo Mangun beserta anak buahnya. Saat itu beliau usap kepalaku sanbil tersenyum dan berbisik, "Kita wajib bersyukur kepada Allah karena kita yang bodoh ini diberi kesempatan berdakwah. Romo Mangun adalah energi agar kita serius belajar dan menjaga umat,.

Jika saya undang beliau untuk keliling wilayah Gunungkidul, beliau bertanya, "Apa yang dibutuhkan jama'ah? Air? Beras? Sarung? Rukuh? Semen? Pasir? Saya malu kau datang kepada mereka tidak bawa apa-apa".

Pintu rumah beliau selalu terbuka untuk siapa saja, bahkan untuk diriku yang jauh di pesisir pantai selatan. Ketika pengajian malam Rabu bersama karyawan Pamella 1 yang kebanyakan berasal dari kecamatan Tepus/Tanjungsari, data yang beliau minta adalah tentang masjid yang masih beralas tanah dan berdinding gedhek atau bambu.

Yang selalu beliuau ingatkan jepada kami, "Jaga sholat, jaga shaum, jaga sedekah, jangan berhenti belajar, terus ikhlas dakwah”. Semoga gurunda ustadz Sunardi Syahuri diampuni segala dosanya, diterima amalnya dan dimasukkan ke dalam jannahNya. Aamiin.

Kak Risdi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun