Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Para Suami, Jangan Pernah Membentak Istri

15 Juni 2016   10:42 Diperbarui: 4 April 2017   18:24 9242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebaliknya, walau penelitian tersebut menunjukkan kemarahan istri tidak berdampak terhadap gejala depresi suami, bukan berarti istri boleh membentak dan memarahi suami. Istri yang suka memarahi dan membentak suami adalah istri yang tidak bisa memposisikan diri dan menandakan kelemahannya dalam mengendalikan emosi. Semestinya istri menghormati dan menghargai suami walaupun ada kekurangan dan kelemahan suami, karena memang tidak ada suami sempurna. Jangan pernah membentak suami, bicarakan semuanya dengan baik-baik dan penuh kelembutan kepada suami.

Ramadhan Bulan Pengendalian

Bagi para suami yang masih suka marah dan membentak istri, mumpung sekarang bulan Ramadhan, manfaatkan untuk berlatih mengendalikan emosi. Latih emosi anda, olah jiwa anda, normalkan nafas anda, relaksasikan suasana pikiran dan hati anda, agar tidak mudah tersinggung, tidak mudah marah, tidak mudah emosi. Ramadhan adalah sarana yang sangat tepat untuk melatih pengendalian emosi, dengan pendekatan yang sangat komprehensif.

Ramadhan bukan hanya mengajarkan kita menahan lapar dan dahaga, namun juga menahan nafsu secara keseluruhan, menahan mulut, menahan mata, menahan telinga, menahan kaki, menahan tangan, dari segal hal yang tercela dan tidak bermakna. Ramadhan adalah madrasah pembinaan diri yang sempurna, membuat setiap pribadi mampu melakukan hal-hal terbaik bagi diri, keluarga dan masyarakatnya.

Ramadhan mengingatkan kita semua tentang pintu surga. Salah satu pintu surga didapatkan dari menahan marah, sebagaimana sabda baginda Nabi Saw, “La taghdhab walakal jannah. Jangan marah bagimu surga”. Maka jika ada suami yang masih suka marah dan emosi, masih suka membentak dan mengkasari istri, berhentilah mulai bulan Ramadhan ini. Berhentilah dua detik saja setiap merasa hendak marah. Detik pertama gunakan untuk bertanya kepada diri sendiri, “pengen surga apa tidak?” Detik kedua gunakan untuk menjawab segera.

Jika jawabannya “pengen surga”, maka jangan marah, karena pesan Nabi Saw “jangan marah bagimu surga”. Namun jika jawabannya “tidak pengen surga”, ya sudah terserah saja. Mau marah-marah terus, mau emosi, mau memaki, membentak dan mengkasari istri, toh memang tidak pengen surga. Sepanjang anda mengharap surga, ketahuilah, surga dicapai oleh orang yang mampu menahan marahnya.

Jika usai Ramadhan masih saja suka marah dan suka membentak istri, harus rela untuk datang kepada psikolog atau psikiater untuk memeriksakan diri dan menterapi sifat pemarah tersebut.

Bahan Bacaan 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun