Sebaliknya, walau penelitian tersebut menunjukkan kemarahan istri tidak berdampak terhadap gejala depresi suami, bukan berarti istri boleh membentak dan memarahi suami. Istri yang suka memarahi dan membentak suami adalah istri yang tidak bisa memposisikan diri dan menandakan kelemahannya dalam mengendalikan emosi. Semestinya istri menghormati dan menghargai suami walaupun ada kekurangan dan kelemahan suami, karena memang tidak ada suami sempurna. Jangan pernah membentak suami, bicarakan semuanya dengan baik-baik dan penuh kelembutan kepada suami.
Ramadhan Bulan Pengendalian
Bagi para suami yang masih suka marah dan membentak istri, mumpung sekarang bulan Ramadhan, manfaatkan untuk berlatih mengendalikan emosi. Latih emosi anda, olah jiwa anda, normalkan nafas anda, relaksasikan suasana pikiran dan hati anda, agar tidak mudah tersinggung, tidak mudah marah, tidak mudah emosi. Ramadhan adalah sarana yang sangat tepat untuk melatih pengendalian emosi, dengan pendekatan yang sangat komprehensif.
Ramadhan bukan hanya mengajarkan kita menahan lapar dan dahaga, namun juga menahan nafsu secara keseluruhan, menahan mulut, menahan mata, menahan telinga, menahan kaki, menahan tangan, dari segal hal yang tercela dan tidak bermakna. Ramadhan adalah madrasah pembinaan diri yang sempurna, membuat setiap pribadi mampu melakukan hal-hal terbaik bagi diri, keluarga dan masyarakatnya.
Ramadhan mengingatkan kita semua tentang pintu surga. Salah satu pintu surga didapatkan dari menahan marah, sebagaimana sabda baginda Nabi Saw, “La taghdhab walakal jannah. Jangan marah bagimu surga”. Maka jika ada suami yang masih suka marah dan emosi, masih suka membentak dan mengkasari istri, berhentilah mulai bulan Ramadhan ini. Berhentilah dua detik saja setiap merasa hendak marah. Detik pertama gunakan untuk bertanya kepada diri sendiri, “pengen surga apa tidak?” Detik kedua gunakan untuk menjawab segera.
Jika jawabannya “pengen surga”, maka jangan marah, karena pesan Nabi Saw “jangan marah bagimu surga”. Namun jika jawabannya “tidak pengen surga”, ya sudah terserah saja. Mau marah-marah terus, mau emosi, mau memaki, membentak dan mengkasari istri, toh memang tidak pengen surga. Sepanjang anda mengharap surga, ketahuilah, surga dicapai oleh orang yang mampu menahan marahnya.
Jika usai Ramadhan masih saja suka marah dan suka membentak istri, harus rela untuk datang kepada psikolog atau psikiater untuk memeriksakan diri dan menterapi sifat pemarah tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H