“Salahnya” Seph adalah, ketika diajak jalan-jalan Badu ke Singapura, ia mengirim foto selfie di depan patung Merlion di Merlion Park, kepada beberapa teman karibnya. Hukum media sosial pun berlaku. Sekali foto diposting, akan sulit mengendalikan penyebarannya. Walau Seph hanya mengirim kepada tiga sahabat karibnya saja, namun dalam waktu cepat foto Seph bersama Badu di depan patung Merlion cepat menyebar ke teman-teman kerjanya.
Beberapa hari kemudian, foto ini sampai juga ke smartphone Badi. Tentu saja Badi menjadi berang dan sangat emosi. Sepulang kerja, Badu langsung diinterogasi dengan berbagai pertanyaan Badi tentang foto selfie di Singapura tersebut. Walau Badu sudah berusaha mengelak, namun akhirnya ia tidak bisa lagi menghindar. Semua menjadi terbongkar. Perselingkuhan Badu dengan Seph yang selama ini tertutup rapat, akhirnya mulai terbuka dan diketahui Badi.
“Katanya tugas dinas ke Singapura. Tidak tahunya pacaran di sana. Dasar buaya!” teriak Badi histeris, tidak terkendali.
Perang Baratayudha pun meledak di rumah tangga mereka.
Modus 6 : Rekam Jejak Memori
Saat Badu tengah kencan dengan Seph, ada memori indah yang ingin disimpannya. Maka Badu selalu mengabadikan foto kenangan dan catatan kenangan melalui gadgetnya. Ia memasukkan foto-foto dan catatan rahasia itu di sebuah file pada gadgetnya, dan agar aman file tersebut diberi nama yang formal, “Administrasi Perusahaan”. Sengaja gadget tidak diberi password, karena jika diberi password justru memancing kecemburuan Badi.
Suatu malam, seperti ada yang membangunkan, Badi terbangun dan tergerak untuk membuka-buka gadget Badu yang tengah tidur lelap. Sebenarnya tidak ada hal istimewa yang membuat Badi ingin mengetahui isi gagdet suami, hanya saja ada bisikan naluri yang menggerakkan dirinya melakukan tindakan itu. Ketika membuka gagdget suami, sepertinya tidak ada hal yang aneh dan mencurigakan. Semua normal dan biasa saja. Badi membuka album foto di gagdet suami, tidak ada foto yang aneh.
Entah apa yang menggerakkan dirinya, Badi akhirnya sampai ke dokumen file yang bernama “Administrasi Perusahaan”. Betapa terkejut Badi melihat isinya. Ada banyak foto mesra Badu bersama Seph. Bahkan ketika ditelusur lebih jauh, ada banyak kisah yang ditulis Badu dalam gadget tersebut. Ada kisah makan malam, kisah menginap di hotel, kisah perjalanan dinas dan lain sebagainya, yang mengabadikan kenangan indah bersama Seph sang kekasih hati. Tak sabar segera ingin mengetahui kebenaran semua yang ada di gadget itu, Badi pun membangunkan Badu yang tengah tidur lelap.
Di tengah malam itu, perang Baratayudha pun meledak di rumah tangga mereka.
Tidak Bisa Bersembunyi
Teknologi komunikasi dan informasi yang canggih saat ini, membuat kita tidak bisa lagi bersembunyi. Saat mulai mengaktifkan fitur whatsApp misalnya, semua kegiatan kita langsung terpantau. Jangankan memposting foto atau mengirim tulisan, bahkan “sedang menulis” saja sudah terlaporkan oleh whatsApp. Apakah tengah online, kapan terakhir melihat whatsApp, semua terlaporkan. Maka, betapa banyak manfaat positif dari teknologi komunikasi, namun juga betapa banyak dampak negatif yang dihadirkannya. Tergantung sisi mana yang kita ambil dari kemajuan teknologi ini.