Orang tua harus memberikan keteladanan dalam kebaikan bagi anak-anak. Inilah tugas maha berat bagi orang tua dalam pendidikan anak. Ayah dan ibu adalah model bagi anak-anak. Mereka akan mudah menduplikasi dan mereplikasi semua yang ada pada diri orang tua. Maka tatkala orang tua memberikan contoh teladan utama dalam hidup sehari-hari, hal itu akan mudah dicontoh oleh anak dalam hidup mereka. Demikian pula ketika orang tua memberikan contoh ketidakbaikan, akan mudah dicontoh oleh anak dalam kehidupan mereka.
Interaksi setiap hari antara orang tua dengan anak, membuat anak mengerti dengan detail perilaku, sifat, dan karakter orang tua. Jika orang tua malas ibadah, sulit bagi anak untuk rajin ibadah. Jika orang tua rajin maksiat, sulit bagi anak untuk meninggalkan maksiat, demikian seterusnya. Anak sangat mengidolakan orang tua mereka, walaupun mungkin tidak pernah mereka ucapkan. Itu karena orang tua adalah figur yang pertama mereka kenal dalam kehidupan mereka.
10. Menjadi Sahabat bagi Anak
Orang tua harus menjadi sahabat bagi anak-anak, tempat curhat, teman mengobrol, teman bermain serta teman berkegiatan bagi anak. Terlebih lagi saat anak sudah mulai remaja, orang tua harus semakin mendekat dan menjadi sahabat bagi anak. Dengarkan keluhan dan pendapat anak, jangan hanya memberi perintah dan nasihat. Apresiasi kebaikan dan prestasi anak, namun juga berilah hukuman atas kesalahan dan pelanggarannya.
Jika orang tua bisa menjadi sahabat bagi anak, akan membuat anak merasa nyaman dan betah di rumah. Anak akan merasa diterima dan enjoy dengan orang tuanya, sehingga mereka lebih bisa leluasa menyampaikan berbagai harapan, gagasan, “uneg-uneg” dan berbagai keluh kesah hanya kepada orang tua. Semua persoalan kehidupan mereka terutama di masa remaja yang sangat rawan dinamika, akan bisa teratasi dengan positif sesuai arahan orang tua.
Namun jika orang tua memerankan diri sebagai musuh bagi anak, akan membuat anakpun semakin menjauh dari orang tua. Mereka akan mencari sahabat sendiri di luar rumah yang justru semakin menjauhkan mereka dari kehangatan keluarga, dan bisa menjerumuskan mereka ke dalam kerusakan. Mendekatlah kepada anak, jadilah sahabat mereka yang mengasyikkan.
Daftar Pustaka
1. Abdullah Nasih Ulwan, Pendidikan Anak dalam Islam, Pustaka Amani, Jakarta, 2002
2. Kartini Kartono, Patologi Sosial 2, Radja Grafindo Persada, Jakarta, 1998
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H