Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Membangun Kembali Kepercayaan kepada Pasangan

12 April 2014   14:07 Diperbarui: 4 April 2017   18:01 87578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

6. Perbanyak Aktivitas Positif

Penuhi hari-hari dengan berbagai macam kesibukan yang bermanfaat. Jangan membiarkan diri hanya duduk merenung, menutup diri dari pergaulan, meratapi sakit hati. Lakukan sebanyak mungkin aktivitas yang bermanfaat bagi diri, keluarga dan masyarakat. Jalani terapi ruhani, dengan memperbanyak ibadah dengan pendekatan kepada Allah. Dengan jalan ini hati akan menjadi tenang, terbebas dari kegelisahan dan luapan kemarahan.

Lakukan aktivitas sosial kemasyarakatan dengan normal, jangan mengurung diri karena merasa malu. Seakan-akan semua orang sudah tahu masalah yang sedang menimpa keluarganya. Lakukan olah raga, tamasya, dan aktivitas rekreatif lainnya. Jangan biarkan waktu kosong tanpa aktivitas yang bermanfaat. Kekosongan waktu akan membuat hati melamun dan selalu konsentrasi memikirkan kesalahan pasangan.

7. Hindari Balas Dendam

Ketika suami selingkuh, sebagian istri berpikir untuk membalas dendam dengan jalan selingkuh pula. Ketika istri selingkuh, sebagian suami merasa ada alasan untuk membalas sakit hati dikhianati istri dengan berselingkuh pula. Keinginan balas dendam ini akan semakin menambah rumitnya masalah keluarga. Perselingkuhan suami adalah sebuah masalah, dan begitu istri balas dendam dengan selingkuh maka ini masalah berikutnya. Tentu lebih rumit menyelesaikan permasalahan yang bertumpuk seperti ini.

Balas dendam adalah tindakan yang menambah parah persoalan dan membuat semakin sulit untuk diselesaikan. Memuaskan emosi dengan balas dendam sering dikira menjadi jalan pintas untuk penyelesaian persoalan, dan akan bisa mengembalikan kepercayaan kepada pasangan, karena berada pada posisi score 1 : 1. Satu kesalahan pasangan dibalas dengan satu kesalahan dirinya. Satu perselingkuhan pasangan dibalas dengan satu perselingkuhan dirinya. Impas, satu – satu. Ini justru menambah parah persoalan.

Memerlukan Waktu

Sheri dan Bob Stritof, pakar pernikahan dan keluarga di About.com Marriage menjelaskan bahwa membangun kembali kepercayaan setelah dikhianati memerlukan waktu yang bervariasi. Ada beberapa orang yang bisa memaafkan pasangannya dalam waktu sebentar saja, namun ada pula yang memerlukan waktu yang lama. Namun sesungguhnya kuncinya ada pada diri suami dan istri itu sendiri, apakah akan dibuat sebentar atau lama.

Waktu adalah bagian dari solusi. Maka ketika sedang di puncak emosi, jangan lampiaskan sesaat pada waktu itu juga. Lakukan cooling down, karena seiring berjalannya waktu, emosi yang menekan jiwa akan semakin berkurang dan terasa lebih ringan. Biarkan saja waktu bergulir, hari-hari akan berganti, esok pagi matahari pasti bersinar lagi. Memberikan harapan baru dalam kehidupan keluarga yang masih panjang membentang di hadapan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun