Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Etika Hidup Berumah Tangga yang Sering Terabaikan

5 Mei 2014   14:12 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:51 1630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13992715491660278437

"Perintahkan anak-anak kalian untuk melakukan shalat saat mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah jika mereka telah berusia sepuluh tahun, serta pisahkan mereka di tempat tidur mereka" (HR. Abu Dawud).

Al-Manawi menulis dalam kitab Fathul Qadil Syarh Jami Shagir, "Maksudnya adalah memisahkan anak-anak kalian di tempat tidurnya jika mereka telah berusia sepuluh tahun, sebagai antisipasi timbulnya syahwat, meskipun mereka saudara satu sama lain."

Ath-Thaybi berkata, "Digabungkannya antara perintah shalat dengan memisahkan tempat tidur anak-anak, sebagai bentuk pengajaran kepada mereka dan upaya menjaga perintah Allah, pendidikan bagi mereka dalam pergaulan antara sesama makhluk, dan agar mereka tidak berada di tempat-tempat tertuduh dan menjauhkan perkara-perkara haram."

Penting bagi orang tua untuk memisahkan tempat tidur anak laki-laki dan perempuan sejak mereka masih kecil. Mencampurkan mereka pada usia dini akan berpotensi menimbulkan penyimpangan cara pandang maupun perilaku, seperti ketidakjelasan identitas laki-laki dan perempuan, dan bahkan sampai ke tingkat perbuatan asusila.

Demikianlah beberapa etika hidup berumah tangga yang sudah banyak diabaikan. Sangat banyak alasan untuk mengabaikan etika ini, misalnya dengan alasan sempitnya rumah, terbatasnya jumlah kamar tidur, terbatasnya fasilitas keluarga, masalah kesulitan ekonomi, memilih kepraktisan dan lain sebagainya. Namun sesungguhnya selalu ada jalan keluar sepanjang kita mau berusaha melaksanakan adab-adab interaksi tersebut dalam kehidupan berumah tangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun