Di pelabuhan penumpang terbesar di Tarakan ini sudah menunggu tiga speedboat yang akan membawa kami membelah laut menuju gugusan Pulau Derawan. Durasi perjalanan diperkirakan selama tiga jam.
Beberapa saat kemudian speedboat meninggalkan Pelabuhan Tengkayu. Mula-mula ombak laut terasa cukup keras menghantam badan speedboat. Semakin lama goncangannya semakin terasa. Namun alhamdulillah setelah kurang lebih tiga puluh menit perjalanan goncangan kapal dan hantaman gelombang sudah semakin mereda. Hingga perjalanan terasa semakin nyaman.
Kami mengarungi lautan menuju destinasi pertama yaitu pulau Sangalaki. Suasana perjalanan benar-benar bisa dinikmat. Berbeda sekali dengan awal keberangkatan tadi. Sampai di sini kami memperoleh pelajaran tentang kearifan hidup.
 Pelajaran pertama ini kami peroleh dari riak-riak gelombang yang menerpa speedboat yang kami tumpangi di awal keberangkatan tadi. Pelajaran pertama itu berbunyi; laut beriak tanda tak dalam . . . he he he . . .
Iya ternyata riak-riak gelombang itu begitu terasa saat kita masih berada di dekat pantai, di mana kedalaman air laut masih cukup dangkal. Hal ini mengingatkan kita tentang kondisi riil dari pekerjaan kita.Â
Dalam kontek pelayanan di kantor, riak-riak gelombang itu mengingat kita saat memberikan edukasi kepada wajib pajak. Jika kita ketemu wajib pajak yang susah diedukasi kita mesti ingat bahwa sifat keras seseorang itu tanda tak dalam  alias memiliki informasi yang dangkal alias minim.
Atau sebaliknya riak-riak gelombang ketegangan itu timbul karena ceteknya llmu komunikasi kita, miskinnya pengetahuan psikologi kita, atau kurangnya etika dalam pelayanan. Wuuiihhh cakep ya pelajarannya . . . Oke mari teriaknya yel-yel . . . Siapa Kitaaaaa . . . ??? Redebeeerrrr's . . .
Kita lanjut ke destinasi wisata kita ya. Destinasi pertama yang kita tuju adalah Pulau Sangalaki. Menurut ensiklopedia bebas wikipedia pulau ini memiliki luas 15,6 hektar. Dia masih termasuk dalam gugusan pulau Derawan Kabupaten Berau.
Perairan ini dikenal dengan keragaman biotanya. Salah satunya adalah ikan pari manta. Di malam hari saat terang bulan gerombolan mereka sering nampak. Mereka biasa bergerombol dalam jumlah besar, bisa sampai dua puluhan ikan jalan bersama untuk berburu plankton.
Di samping karena ikan pari manta tersebut, pulau ini juga dikenal sebagai surga bagi biota laut khususnya penyu hijau. Penyu jenis ini besarnya bisa mencapai garis tengah satu setengah meter.Â
Di tempat inilah sebagaian besar penyu diperairan dalam gugusan pulau Derawan ini beranak-pinak. Sebelumnya para induk penyu betina tersebut beramai-ramai menitipkan telurnya di pulau ini. Setelah manaruh  telur-telurnya mereka balik ke laut untuk berselancar sambil mencari makan.