Bagaimana tidak melihatnya dari sisi yang manis jika memang senyatanya harga yang’tinggi’ itu memberikan kita peluang yang manis. Beneran harga yang ‘tinggi’ itu bener-bener memberi kita peluang yang manis. Tinggal kita menangkapnya saja. Kuncinya adalah kepandaian kita untuk menangkap peluang.
Oooo ... jadi untuk mendapatkan yang manis-manis tadi ada kuncinya to ? Ada gemboknya gitu pak Syam ? Terus beli kunci dan gembonya itu di mana pak Syam ?
Weleh-weleh dikasih tahu kok malah ngeledek to yo !!?? Malah ngeledek wong tuwo, ya terserah mau dikasih tahu kuncinya apa tidak. Kalau tidak mau ya tidak apa-apa . . .
Baa ha ha ha . . .Maaf pak Syam, jangan marah. Kalau marah nanti ilang manisnya lo. Kalau manisnya ilang nanti tinggal cemberutnya lo . . .
Ealaahh . . . lakok malah ngeledek lagi. Mau tahu kuncinya nggak ?
Iya . . .iya . . .mau pak Syam.
Iya sana cepetan ke toko material, bilang ke penjaga toko,”Om saya mau beli kunci yang manis-manis ya Om.”
Wya ha ha ha . . . pak Syam ini malah ngajak guyon. Biar di kira masih muda gitu ? Biar di kira manis gitu ? Bya ha ha ha . . . ka ka ka . . .
Wya he he he . . . saya memang suka ngajak guyon kok. Saya memang masih muda kok. Saya memang manis kok ? Bye he he he . . . ke ke ke . . .
Ini saya kasih kuncinya biar penangkaran burungmu menghasilkan yang manis-manis dan menyingkirkan yang pahit-pahit. Ingat ya hidup ini pahit maka pandai-pandailah untuk menangkap yang manis. Begitu ada si manis lewat di depanmu cepat tangkap, terus ajak ke KUA . . bya ha ha ha
Guyon maneeehh . . . pak Syam ini lo nganyelke . . .kuncinya mana ?