Rendy bergeming dari keyakinannya, ia memilih mengadaikan Tuhan agar bisa Seruni merengut jiwanya secara perlahan.
Ia bangga dengan lara, derita yang ia jalani. Kesetiaan, kata yang menjadi kunci dalam hatinya, ia bangga disebut setia, tapi sia-sia.
Pairun Adi/Senandung Kiara
Malang, 20 September 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!