Sebelum itu, Tarjo berusaha mencari penyebab kematian majikannya. Ia mendatangi orang yang terakhir bersama majikannya sebelum meninggal.
Tok tok tok
"Silahkan masuk, pintu ngak dikunci!"
"Permisi Nyai Sekar Mayang, saya mau bicara sebentar, boleh?" tanya Tarjo sambil masuk rumah dukun beranak tersebut.
"Silahkan duduk, Nak Tarjo. Apa yang ingin kamu ketahui dari orang tua yang renta ini?"
"Busyet ...! Masih kinyis-kinyis bilangnya sudah renta. Hemmmm aku juga masih mau kawin sama kamu," batin Tarjo sambil melihat tingkah dukun beranak yang suka petakilan itu.
"Saya hanya ingin tahu kejadian yang telah merengut nyawa majikan saya, Nyai. karena hanya Nyai yang terakhir bersamanya."
"He he he ...."
Suaranya nyebelin banget, ketawa tidak, ketiwi juga tidak. Mengengeh mungkin tepatnya.
"Ngak ada yang aneh, saya hanya diminta memijat tubuhnya yang kurang enak badan saja."
"Apa tidak ada keluhan atau sakit yang berat, Nyai?"