"Ibunya?!"
"Iya, betul, Mas ini siapa?"
Aku bicara panjang menjelaskan hubunganku dengan Mayang. Akhirnya Ibu Indah mengerti apa yang kami alami.
"Tapi ini aneh, Nak Adi. Anak saya..., anak saya...."
"Kenapa Mayang, Bu?"
"Anak saya itu sudah meninggal tiga tahun yang lalu. Ia kecelakaan saat mengendarai mobil sambil sibuk dengan ponselnya. Hanya ponsel peninggalannya yang masih ibu simpan, tapi kondisinya mati. Apa mungkin ponsel dalam kondisi mati bisa berfungsi?"
"Apa, Bu?! Jadi... jadi Mayang Sari sudah meninggal?!"
Aku tak percaya dengan penjelasan wanita itu. Tidak masuk akal, tapi, entahlah. Apa mungkin ini rekasa Mayang untuk menghindar dariku? Atau memang kenyataannya seperti itu? Entahlah..., aku hanya bisa menyimpan rasa kecewa.