"Sekarang!"
Aku terkejut, benar-benar sebuah kejutan. ia tak memberitahu sebelumnya. Tanpa pikir panjang, aku langsung menuju ujung jalan tempat tinggalku. Malam yang dingin tak kuhiraukan. Hanya butuh sepuluh menit untuk mencapai tempat yang dimaksud.
"Kamu di mana, Dek? Aku sudah sampai di ujung jalan nih."
"Aku di sebelah barat, di Halte, Mas."
Ujung jalan adalah perempatan. Sebuah pintu masuk menuju area rumahku. Dari perempatan terlihat Halte yang dimaksud. Ada seorang wanita yang duduk di sana. Hatiku berbunga, ternyata ia tak membohongiku.
Bergegas langkahku menuju Halte itu. Semakin dekat, semakin jelas wanita yang mengaku Mayang Sari, pacarku.
Ciri-cirinya sama persis dengan yang digambarkan selama ini. Hanya saja, rambutnya lurus panjang sepinggang.
"Mayang?!"
"Mas Adi?!"
Sebuah kejutan yang mengharuskan mulutku terbuka lebar. Seorang wanita cantik dan usianya masih muda, terpaut jauh dengan usiaku.
"Kamu masih terlihat muda, Dek."