Mohon tunggu...
Padmasari Sekar
Padmasari Sekar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hanya untuk tugas

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Strategi Manajemen Krisis : Studi Kasus PT. Tupperware Indonesia

7 Januari 2025   15:13 Diperbarui: 7 Januari 2025   15:13 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan melalui program loyalitas dan interaksi yang lebih personal dapat meningkatkan retensi pelanggan. Tupperware bisa mengimplementasikan strategi pemasaran berbasis pengalaman, di mana pelanggan merasa terlibat dan dihargai. Kegiatan seperti workshop atau sesi demo produk dapat memperkuat hubungan ini.

Dengan menerapkan rekomendasi-rekomendasi ini, PT. Tupperware Indonesia dapat memperkuat posisinya di pasar dan meningkatkan daya saing jangka panjang. Penelitian ini memberikan wawasan berharga bagi perusahaan lain dalam mengelola krisis dan memanfaatkan peluang untuk berinovasi di tengah tantangan yang dihadapi.

Selain itu, implementasi strategi yang berkesinambungan dan adaptif akan memungkinkan Tupperware untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh dan berkembang dalam industri yang semakin kompetitif. Perusahaan yang siap merespons perubahan dan tantangan dengan cepat akan memiliki keunggulan signifikan dalam mencapai keberhasilan jangka panjang.

Kesimpulan

Dalam menghadapi krisis ini, Tupperware Indonesia menerapkan pendekatan manajemen krisis yang menekankan pada transparansi dalam komunikasi, inovasi produk, dan penyesuaian dengan teknologi digital. Penerapan teori Situational Crisis Communication Theory (SCCT) menyediakan kerangka kerja yang membantu dalam memahami respons perusahaan terhadap krisis, terutama dalam membangun hubungan yang solid dengan konsumen. Dengan langkah-langkah seperti peluncuran produk baru yang ramah lingkungan dan peningkatan kehadiran di platform digital, Tupperware berupaya untuk memulihkan kepercayaan konsumen serta meningkatkan daya saingnya.

Krisis yang dialami oleh Tupperware tidak hanya merupakan tantangan, melainkan juga peluang untuk berinovasi dan beradaptasi. Dengan menyadari pentingnya komunikasi yang efektif dan inovasi berkelanjutan, perusahaan dapat memperbaiki citranya dan memenuhi berbagai kebutuhan konsumen. Penelitian ini menunjukkan bahwa melalui strategi yang terencana dan responsif, Tupperware tidak hanya dapat bertahan dalam situasi sulit, tetapi juga menemukan peluang untuk pertumbuhan di masa depan.

Oleh karena itu, rekomendasi untuk strategi ke depan termasuk investasi dalam teknologi digital, penguatan komunikasi internal, pengembangan produk berkelanjutan, serta pelatihan manajemen krisis. Dengan langkah-langkah ini, PT. Tupperware Indonesia dapat memperkuat posisinya di pasar dan meningkatkan daya saing jangka panjang, menciptakan fondasi yang lebih kuat untuk menghadapi tantangan mendatang.

Daftar Pustaka :

Anggraeni, A. R., & Aqilah, A. D. (2024). STRATEGI KOMUNIKASI SUPPLIER DALAM MENGHADAPI KRISIS PENJUALAN TUPPERWARE. Jurnal Ilmu Sosial.

Dewi, N. T. (2024, September 23). Fakta-fakta Tupperware Brands yang Bakal Ajukan Pailit, Hadapi Krisis Likuiditas. Retrieved from Tempo: https://www.tempo.co/ekonomi/fakta-fakta-tupperware-brands-yang-bakal-ajukan-pailit-hadapi-krisis-likuiditas-6980

Dr. Hamdani M. Syam, MA, Azman, S.Sos.I., M.I.Kom, & Deni Yanuar, M.Ikom. (2022). KOMUNIKASI KRISIS STRATEGI MENJAGA REPUTASI BAGI ORGANISASI PEMERINTAH. DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN PERSANDIAN ACEH.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun