"Tapi, Pendekar Misterius diduga bersama prajurit Sunda Galuh yang selamat. Jika mereka bisa sampai ke Sunda Galuh, rakyat Sunda akan mengetahui apa yang terjadi. Upaya kita di Lapangan Bubat tak akan sepenuhnya berhasil..."
Mahapatih mengelus hidungnya. Dan mendesah. "Kau benar, Senopati Trisuryo. Kau bentuk pasukan dan cobalah mencari jejak Pendekar Misterius. Aku tak yakin kau akan berhasil tapi semoga kau mendapat pertolongan Dewata Yang Agung..."
Senopati Trisuryo segera minta diri. Nyaris bersamaan dengan menghilangnya Trisuryo, terdengar bunyi gong yang mengalun pelan. Semua yang hadir terdiam. Termasuk Mahapatih.
"Yang Mulia Baginda Raja berkunjung!!" Terdengar suara teriakan nyaring. Semua senopati terkejut dan langsung merebahkan diri. Begitu juga dengan mahapatih, yang turun dari kursinya dan bersimpuh penuh hormat.
Beberapa saat sebelum bersimpuh, mahapatih sempat mengamati siapa yang datang. Yang berkunjung seorang anak muda yang sangat agung. Dia Baginda Maharaja Hayam Wuruk. Wajah Baginda muram. Matanya membayangkan kemarahan yang sangat besar.
Entah kenapa, Mahapatih Gajah Mada merasa tidak enak. Sesuatu yang besar akan terjadi, pikirnya. Entah apa....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H