Mohon tunggu...
Padepokan Rumahkayu
Padepokan Rumahkayu Mohon Tunggu... -

Padepokan rumahkayu adalah nama blog yang dikelola oleh dua blogger yang suka bereksperimen dalam menulis, yakni Suka Ngeblog dan Daun Ilalang. 'Darah di Wilwatikta' ditulis bergantian oleh keduanya dengan hanya mengandalkan 'feeling' karena masing- masing hanya tahu garis besar cerita sementara detilnya dibuat sendiri-sendiri. \r\nTulisan- tulisan lain hasil kolaborasi kedua blogger ini juga dapat ditemukan di kompasiana.com/rumahkayu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Darah di Wilwatikta Eps 52: Mahapatih Gajah Mada Mendesis

12 Desember 2012   03:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:48 2158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hmmm...." Bhegawan Buriswara memicingkan matanya. Perlahan dia mengelus jenggotnya.

"Ada yang ingin kau sampaikan, Buriswara?" tanya Mahapatih.

"Ah, aku hanya merasa ada yang aneh, paduka. Tiga nama yang disebutkan tadi, merupakan pendekar dari golongan putih..."

"Lalu?"

"Kita semua tahu, pendekar golongan putih itu sangat menjunjung tinggi rasa setia kawan. Mereka juga mengutamakan kegagahan. Mereka rela mengorbankan nyawa demi keselamatan rekan-rekannya. Jadi, rasanya sedikit aneh jika mereka bertarung satu sama lain..."

"Mungkin mereka mabuk, Bhegawan..."

"Tidak, senopati Trisuryo. Memang banyak pendekar yang suka minum arak sampai mabuk. Namun tidak dengan ketiga pendekar itu. Mereka tak akan sudi merendahkan diri untuk mabuk-mabukan dan berkelahi di depan umum..."

"Jadi apa maksudmu, Buriswara?" Mahapatih bertanya tidak sabar

"Hamba hanya merasa ini sedikit aneh, paduka. Mereka pendekar golongan putih, dan selama ini dikenal sebagai sahabat dekat Pendekar Misterius. Jadi rasanya..."

"Pendekar Misterius? Oh iya. Para prajurit mengatakan, Pendekar Misterius sempat terlihat di pintu gerbang," papar Senopati Trisuryo. "Namun setelah perkelahian berhenti Pendekar Misterius tak lagi terlihat. Mungkin dia menyelinap diam-diam. Tapi itu tidak masalah. Kita semua tahu bahwa Misterius bukan pendekar yang perlu diwaspadai bukan?"

"Informasi yang menarik, senopati," kata Buriswara. "Apakah Pendekar Misterius berjalan sendiri? Atau bersama seseorang?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun