Mohon tunggu...
Padepokan Rumahkayu
Padepokan Rumahkayu Mohon Tunggu... -

Padepokan rumahkayu adalah nama blog yang dikelola oleh dua blogger yang suka bereksperimen dalam menulis, yakni Suka Ngeblog dan Daun Ilalang. 'Darah di Wilwatikta' ditulis bergantian oleh keduanya dengan hanya mengandalkan 'feeling' karena masing- masing hanya tahu garis besar cerita sementara detilnya dibuat sendiri-sendiri. \r\nTulisan- tulisan lain hasil kolaborasi kedua blogger ini juga dapat ditemukan di kompasiana.com/rumahkayu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Darah di Wilwatikta Eps 47: Hujan Batu dan Api di Padang Tak Bertepi

14 April 2012   06:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:37 943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kiran menjerit, berkelit, melawan, berusaha melepaskan diri…

Dipukulinya buaya itu. Dan pada satu saat, gigitannya terlepas.

Kiran mengurungkan niatnya untuk mencapai daratan di seberang. Dia menjauhi buaya itu dan berlari menelusuri air.

Air bening itu sebuah sungai rupanya. Kiran terus berlari… berlari… berlari… menjauhi para buaya.

Sungai itu panjang, jauh dan berkelok- kelok, seakan tak berujung.

Kiran terus berlari. Entah sudah berapa lama dia berlari di dalam air ketika di depannya tiba- tiba tampak daratan. Sebuah padang agak berpasir dengan sedikit rumput di sana sini.

Kiran dengan lega keluar dari air, naik ke daratan itu.

Dan…

Belum lama dia bisa menarik napas lega, sebuah gunung besar yang tampak di depannya tiba- tiba meletus.

Ada banyak api berpendaran. Dan sambaran- sambaran berupa kilat yang entah muncul darimana.  Percik api dan bebatuan terlempar ke udara.

Kiran memandangi langit yang tampak seperti latar belakang sebuah kengerian tak terperi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun