Mohon tunggu...
Padepokan Rumahkayu
Padepokan Rumahkayu Mohon Tunggu... -

Padepokan rumahkayu adalah nama blog yang dikelola oleh dua blogger yang suka bereksperimen dalam menulis, yakni Suka Ngeblog dan Daun Ilalang. 'Darah di Wilwatikta' ditulis bergantian oleh keduanya dengan hanya mengandalkan 'feeling' karena masing- masing hanya tahu garis besar cerita sementara detilnya dibuat sendiri-sendiri. \r\nTulisan- tulisan lain hasil kolaborasi kedua blogger ini juga dapat ditemukan di kompasiana.com/rumahkayu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Darah di Wilwatikta Eps 46: Mencari Jalan Keluar

1 April 2012   09:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:10 891
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Angin berhembus kencang. Sangat kencang. Pucuk pepohonan dipaksanya menari. Semak belukar berputar seperti pusaran alam. Desau angin dan gerak pepohonan terdengar menakutkan.

Kilat menyambar lagi.

Kaleena sungguh ketakutan. Dia sudah melupakan bagian atas tubuhnya yang terbuka. Tangannya tak lagi memeluk dada tapi meraih lengan Dhanapati, sembari menyurukkan kepalanya ke dada lelaki itu.

Dhanapati dengan refleks memeluknya. Tubuh mereka saling bersentuhan. Dan tak terhindarkan, Dhanapati merasakan kehangatan menjalar di seluruh tubuhnya ketika tangannya menyentuh kulit halus Kaleena.

Hujan terus mengguyur deras. Desau angin masih terdengar. Kilatpun terus menyambar. Tapi Dhanapati nyaris tak menyadari semua itu.

Tangannya menelusuri kehalusan yang mengundang dalam peluknya itu.

“Dhanapati...”

“Iya?”

“Ka... kamu jangan nakal...”

“Nakal apanya?”

“Ja..jarimu.  Ja...ngan...”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun