Mohon tunggu...
Padepokan Rumahkayu
Padepokan Rumahkayu Mohon Tunggu... -

Padepokan rumahkayu adalah nama blog yang dikelola oleh dua blogger yang suka bereksperimen dalam menulis, yakni Suka Ngeblog dan Daun Ilalang. 'Darah di Wilwatikta' ditulis bergantian oleh keduanya dengan hanya mengandalkan 'feeling' karena masing- masing hanya tahu garis besar cerita sementara detilnya dibuat sendiri-sendiri. \r\nTulisan- tulisan lain hasil kolaborasi kedua blogger ini juga dapat ditemukan di kompasiana.com/rumahkayu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Darah di Wilwatikta Eps 11: Bidadari Malam Menunggang Kegelapan

19 November 2011   08:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:28 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dia mengambil gulungan kain itu. Hanya secarik kain. Di sudut kanan ada gambar padi berwarna emas.Tulisan pada kain juga ditulis dengan tinta emas, huruf Pallawa dalam bahasa Melayu. Tak bisa diragukan, ini memang pesan dari Pendekar Padi Emas!!

Perempuan itu membaca. Dan tiba-tiba wajahnya berubah pucat.

Dia kembali membaca.

Surat dari Padi Emas sangat singkat, namun langsung membuat nafasnya tertahan.

“Dia berada di pondok.


Sang Surya sudah terbit dan menanyakan hujan”
Ah…

Sang Surya sudah terbit dan menanyakan hujan!!

Dia melipat kain itu, mencabut tusuk kode, menusukkan ke kain tiga kali dan mengikatkan kain itu ke kaki Merpati.

“Pergilah. Katakan kepada majikanmu bahwa aku mengerti….” Dia melemparkan merpati itu. Si merpati berputar di angkasa tiga kali dan kemudian terbang menembus mega.

Dia menoleh ke tiga gadis yang sejak tadi sedang mengamati bebauan dan serbuk penghalus wajah.

“Dara Merah, Dara Biru, Dara Hijau, kita pergi….”

“Pergi? Kemana?” Gadis yang mengenakan pakaian berwarna merah bertanya heran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun