Itu yang terlihat. Dan saya yakin, Sis Grace pasti banyak mendapat cerita ASN yang selingkuh, diam-diam, karena aturan melarang. Nanti jika ketahuan yang jadi korban siapa? Hampir selalu perempuan. Contoh terakhir ada pada kasus penyanyi dangdut dan Pati Polri itu.
Sis Grace, meski masyarakat Indonesia cenderung monogamis, dan kerap menjatuhkan hukuman kepada pelaku poligamis (contoh terbaik yang dr bandung dulu), namun mengampanyekan total anti-poligami itu  saya kira bukan langkah bijak.
Dan tanggapan salah seorang caleg PSI dari daerah yang tak suka dengan kebijakan DPP perlu juga didengar, karena dia pasti melihat bahwa meski bapaknya melakukan poligami, namun dia mampu menjalaninya dengan baik.
Untuk itu mari kita melakukan lagi judicial review UU Perkawinan tahun 1974 itu menjadi lebih ramah kepada perempuan. Bukan dengan menutup pintu kecil yang dimaksudkan sebagai solusi untuk laki-laki "berkebutuhan khusus" itu.
Karena jika total dilarang, itu sama saja pengebirian hak laki-laki, yang dampaknya beberapa sudah terlihat seperti cerita di atas. Sukur-sukur sih, kalau Sis Grace lolos ke Senayan nanti, perubahan lebih menyeluruh bisa dilakukan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI