Mohon tunggu...
Amir
Amir Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar di SMKN 2 Kediri

Penulis Part Time

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kenangan yang Tak Sampai

3 November 2024   06:00 Diperbarui: 3 November 2024   06:51 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dara menatap kosong ke depan, tangan gemetar meremas payung yang dipinjamkan Arka. "Kenapa... Kenapa dia pergi tanpa berpamitan?"

"Hidup terkadang tidak memberikan jawaban, Dara," jawab Arka lirih. "Namun aku yakin, di tempatnya sekarang, Bara ingin kamu bahagia. Dia tak ingin melihatmu menunggu dengan penuh kesedihan."

Dara terisak, menggigit bibirnya hingga berdarah. Hujan terus mengguyur tanpa tanda-tanda akan reda, seolah langit pun ikut menangisi kepergian Bara. Ia jatuh terduduk di atas tanah yang basah, menengadah ke arah langit yang kelabu.

"Aku benci hujan ini, Arka. Hujan ini... yang selalu mengingatkanku pada janji yang tak bisa ditepati..."

Arka memeluknya, membiarkan Dara menangis dalam pelukannya, menumpahkan semua perasaannya. Dalam hatinya, Arka tahu, kenangan tentang Bara akan terus menjadi hujan yang tak pernah reda bagi Dara.

Tamat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun