Mohon tunggu...
Amir
Amir Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar di SMKN 2 Kediri

Penulis Part Time

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Desa yang Terlupakan

20 Juli 2024   10:30 Diperbarui: 20 Juli 2024   10:39 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada suatu hari, ada sebuah desa yang namanya sangat amat terkenal. Nama desa tersebut adalah Desa Isidore. Nama Isidore diambil karena penduduk desa yang ada di sini sangat ramah, dan artistik. Seluruh bangunan yang ada di sini sangat indah, karena disaat para tukang membangunnnya, mereka juga memperhatikan aspek artistik bangunan tersebut.

Kebetulan, hari ini penduduk desa sedang merayakan hari seni sedunia. Mereka akan mengadakan pertunjukkan dan festival seni di malam harinya. Acara ini boleh dihadiri oleh penduduk desa lain. 

"Halo, Pak Udin ! " Sapa Pak Samsul.

"Halo, juga Pak Samsul ! " Sapa Pak Udin.

"Pak Samsul, nanti ada festival seni, loh ! " Ucap Pak Udin dengan bersemangat.

"Iya, Pak Udin, saya tau... hanya saja saya tidak tau dimana tempatnya " Jawab Pak Samsul.

"Ooooh.. Tempatnya di lapangan di dekat balai desa, Pak Samsul. " Jawab Pak Udin.

"Loh ya to ? Anda kok tau, pak ? " Tanya Pak Samsul.

"Hahaha... Ya tau lah, pak... orang ada pengumumannya.. " Ucap Pak Udin.

"Pengumumannya itu pakai kertas, pak. Di sebar - sebar di setiap rumah... " Tambah Pak Udin.

"Oalahh... Mungkin kertasnya udah diambil anakku... wkwkkw.. " Ucap Pak Samsul.

"Hahaha... Kayanya tu, Pak. " Ucap Pak Udin.

"Yaudah, Pak Samsul... Saya mau kerja dulu... " Ucap Pak Udin.

"Iya, Pak Udin... Saya juga... " Ucap Pak Samsul.

Sore hari pun tiba....

Pak Udin akhirnya pulang dari kerja dan menuju ke rumahnya. Ia berniat untuk mengajak keluarganya untuk menghadiri acara festival seni di lapangan dekat balai desa.

"Mahh... Ayah pulang... " Ucap Pak Udin.

"Halo yahh ! " Ucap Istri Pak Udin.

"Umm, nanti malam ada festival seni di lapangan dekat balai desa... Ayo kita pergi ke sana ! " Ajak Pak Udin.

"Waah, pasti seru itu yah.. " Ucap Istri Pak Udin.

"Iya donk, nanti katanya ada bintang tamu terkenal. " Ucap Pak Udin.

"Wiiih mantapp. " Ucap Istri Pak Udin.

Malam harinya...

"Mahh.. ayoo.. dah siap belum ? " Tanya Pak Udin kepada istrinya.

"Ayoo, yah.. sudah siap.. " Ucap Istri Pak Udin.

"Skuyy... " Ucap Pak Udin.

Pak Udin dan istrinya akhirnya pergi ke festival seni tersebut. Mereka bertemu dengan Pak Samsul sekeluarga yang juga menghadiri festival seni itu.

"Wiihhh... Pak Samsul ! " Sapa Pak Udin kepada Pak Samsul.

"Ehh, Halo Pak Udin ! " Sapa Pak Samsul kepada Pak Udin.

"Acaranya belum mulai kah pak ? " Tanya Pak Udin kepada Pak Samsul.

"Belum, pak. Molorrr biasaaa... wkwkw. " Jawab Pak Samsul sambil senyum tipis. 

"Ooooh, yaudah, pak... (Pak Udin melihat ada warung dekat sana) Pak Samsul, itu ada warung disana (Sambil menunjuk arah warung itu). 

"Ohya, pak.. Ayo ngobrol dan ngopi disana dulu mumpung acaranya belum mulai " Ucap Pak Samsul.

"Ayok ! " Ucap Pak Udin.

Akhirnya Pak Udin dan istrinya beserta Pak Samsul sekeluarga mengobrol dan ngopi di warung tersebut selagi menunggu acaranya dimulai.

"Bro, Aku penasaran sama festival seni-nya penduduk sini.. " Ucap Pemuda desa lain kepada temannya sambil berjalan menuju acara.

"Sama bro, Aku juga.. " Ucap Teman Pemuda itu.

"Bangunan di desa ini bagus banget ya bro ? " Ucap Pemuda itu.

"Bagus banget broo... Abis ini kita laporkan penemuan kita ke Kepala Desa kita.. " Ucap Teman Pemuda itu.

Setelah beberapa lama menempuh perjalanan sambil mengagumi arsitektur desa Isidore, mereka akhirnya sampai ke acara festival seni.

Kebetulan saat para pemuda itu datang, acaranya sudah dimulai..

Para pemuda itu akhirnya menyaksikan festival seni dan pertunjukan yang memukau..

Setelah menyaksikan selama 2 jam, akhirnya acara festival seni ditutup. Seluruh penduduk desa, baik dari desa Isidore maupun desa lain akhirnya pulang ke rumah masing - masing. Begitu pula dengan dua pemuda tadi, mereka menemui Kepala Desa dan menceritakan apa yang mereka lihat di desa Isidore.

Kepala Desa itu pun merasa iri dan dengki atas keberhasilan desa Isidore dalam festival seninya. Sedangkan, di desanya sendiri malah berakhir gagal total.

Akhirnya, Kepala Desa dan dua pemuda itu menyusun rencana untuk menghancurkan desa Isidore di keesokan harinya.

Keesokan harinya....

Disaat para warga desa Isidore sedang melakukan rutinitasnya seperti biasa, mereka dikejutkan oleh keberadaan sekumpulan pasukan yang bersenjata lengkap sedang menuju desa Isidore. 

Akhirnya, para pasukan keamanan desa mengambil persenjataan mereka dan mempersiapkan pertahanan. 

Segerombolan pasukan tersebut segera menyerbu desa Isidore dan menghancurkan apapun yang mereka lihat. Para pasukan keamanan desa Isidore kewalahan dengan banyaknya pasukan musuh. Satu persatu pasukan keamanan berguguran. 

Sisa pasukan keamanan desa segera mengevakuasi warga desa ke tempat yang aman. 

Tak lama, seluruh bangunan desa Isidore yang indah itu hancur berantakan. Dan kabar itu membuat penduduk desa lain kecuali desa yang menyerbu desa Isidore ikut sedih mendengarnya dan membantu sisa warga desa yang selamat.

Selama kurang lebih satu bulan, nama Desa Isidore akhirnya hilang tanpa jejak. Penduduk desa lain maupun yang penduduk desa isidore yang mengungsi melupakan kejadian tragis yang menimpa Desa Isidore.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun