Mohon tunggu...
Amir
Amir Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar di SMKN 2 Kediri

Penulis Part Time

Selanjutnya

Tutup

KKN Pilihan

Hati yang Tersingkirkan

21 Mei 2024   08:20 Diperbarui: 21 Mei 2024   08:33 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku bersama 5 orang dari sekolahan yang sama sedang melakukan PKL selama 2 bulan di suatu instansi. Kelima orang tersebut adalah  Rama, Azriel, Ariel, Eka, dan Aya. Aku awalnya sangat bersahabat dengan Rama dan Azriel, namun ada suatu masalah yang membuat persahabatanku hancur berkeping - keping. 

Pada hari ke-1, situasi nampak seperti orang bekerja biasa, tidak ada cinlok dan yang aneh - aneh. Saat ini, instansi tersebut akan melaksanakan pemilihan umum. Bos menyuruh kami ke gudang untuk membantu tenaga kerja disana menyiapkan perlengkapan yang akan digunakan esok hari. Besok merupakan hari dimana pelipatan suara dimulai. 

Pada hari ke-2, Kami diberi tugas berbeda - beda oleh Bos. Aku ditunjuk oleh Bos untuk menjadi petugas administrasi gudang, Rama dan Azriel sebagai petugas angkat box suara, Eka, Aya, dan Ariel menjadi pengawas pelipatan.  Semua tampak normal, sampai kami kelelahan karena cepatnya pelipat dalam melipat suara. Disaat ini juga, kami masih agak bingung tentang tugas kami, intinya masih kacau. 

Pada hari ke-3, kami mulai terbiasa akan tugas yang diberikan oleh Bos. Dan pada saat ini pula, kami saling mengenal satu sama lain. Di saat jam istirahat, kami mengobrol tentang tugas kami masing - masing. 

"Halo, namamu siapa ? Namaku Aya. " Ucap Aya.

"Haii, namaku Amir, salam kenal aya ! " Jawabku.

"Salam kenal juga, mir. " Kata Aya.

"Bagaimana pekerjaanmu, mir. Sebagai administrasi ? " Tanya Aya.

"Haha, yaa melelahkan tapi seru. " Ucapku.

*Aku pun juga tak lupa untuk berkenalan dengan Ariel dan Eka. Begitupula dengan Rama dan Azriel yang mulai berkenalan dengan Ariel, Aya dan Eka *

"Riel, gimana rasanya jadi pengawas pelipat ? " Tanyaku.

"Panas bet, mir. Di dalam sana situasinya kayak dipanggang ! Walau banyak kipas, tapi beuh nggak ngaruh. Kalau kamu sendiri gimana, mir ?" Ucap Ariel.

"Kalau aku juga mirip sama kek kamu, riel. Cuman disini nggak sepanas di kamu. Untuk pekerjaan yaa kita sangat sibuk pas pelipat dah mau pulang. Bahkan Rama dan Azriel pun kualahan terhadap cepatnya pelipat, hehehehe....  " Ucapku.

"Iya, betul tu.. " Ucap Rama.

"Hahahahha" Semua tertawa.

Setelah itu, kami berlima pun bersepakat untuk membuat grup WA untuk mengobrol bersama.

Pada hari keempat, Semua tampak biasa saja seperti hari sebelumnya. Kita saling mengobrol dan menyemangati untuk melakukan tugas masing - masing. Hanya saja si Rama saat ini sedang ada masalah dengan pacarnya dan aku yang disalahkan.

"Duhh, Mirr. Ini pacarku marah sama aku ni gimana... Aku ini kurang apa.... katakan ! " Ucap Rama.

"Yaaa.. aku kan gak tau... coba tanya pacarmu sana ! " Ucapku.

"Kamu tega, mir ! Temennya lagi kesusahan malah dibiarkan. " Ucap Rama.

" Hey Hey ! Aku masih sibuk ngehandle ini, ya... tolong seenggaknya bantu kek jangan ngomel aja bisanya ! " Ucapku.

*Pada saat itu hubungan persahabatanku dengan Rama sudah agak renggang dikarenakan ulahnya sendiri yang tidak bisa membedakan urusan pribadi dengan urusan kerjaan. Sialnya, pada saat itu aku tidak membawa motor dan akhirnya aku bonceng Rama untuk pulang. Selama di perjalanan Aku selalu disalah - salahkan atas marahnya pacarnya sendiri.*

 Setelah sampai dirumah, Aku selaku koordinator PKL, selalu memastikan bahwa teman - temanku pulang dengan selamat. 

"Teman - teman, kalian sudah pulang kan ? " Kataku.

"Sudahhh, amannn... " Kata Ariel, Eka, Aya, Rama.

"Baguslah kalau begitu ! "Kataku.

Setelah aku memastikan semuanya aman, tiba - tiba Aya mengechatku dan curhat akan masalahnya. 

"Mir, kamu selama PKL ada tugas nggak ? " Tanya Aya.

"Aku nggak ada, Aya. Lha kamu emang ada ? " Tanyaku.

"Banyak banget tugasku, mir. Sama dikerjaan tadi aku hampir kecapean... Mereka sangat cepat melipatnya, wkwkw..." Ucap Aya.

"Wkkwkw, semangat, aya ! Kalau capek, istirahat aja dulu gapapa, maksudnya jangan dipaksa. Tugasmu gimana ? Udah Beres ? " Ucapku.

" Belum, mir. Banyak banget ni. " Ucapku.

"Mau ku bantu ? " Tanyaku.

"Ahh gak usah, mir.. nanti ngerepoti. " Jawab Aya.

"Lho gapapa, kita kan satu tim ! harus saling mengerti satu sama lain. " Kataku.

"Yaudah kalau kamu maksa, mir. (Aya menjelaskan tugasnya pada Amir ) " Kata Aya.

"Done ! " Ucapku. 

"Wahhh, makasih ya, mir ! " Ucap Aya.

"Tidak masalah. " Ucapku.

*Setelah membahas tugas, Aku juga curhat dengan Aya tentang masalah perilaku Rama.*

Pada hari ke-5 hingga hari ke-27 semua tampak normal. Perilaku Rama ke Aku semakin menjadi - jadi. Disamping itu, Aya menjadi selalu memperhatikan aku selama di gudang. Setelah pulang, aku pun melakukan pengecekan terhadap semua temanku seperti biasanya. Dan di hari itu juga aku mendapatkan WA dari ketua kelasku yang kebetulan mempunyai teman yang merupakan sahabatnya Aya. Dia ngomong bahwa Aya suka ke aku. Dengan perasaan campur aduk, aku akhirnya hanya mengatakan, "iya, makasih infonya." 

Pada hari ke-28, Aya memberiku hadiah berupa susu cokelat. Kebetulan aku juga menyukai cokelat. Dengan senang hati aku pun menerimanya. Disaat itu aku merasakan detak jantung yang luar biasa. 

"(Deg Deg Deg Deg) Pertanda apa ini ? Masa aku suka sama dia ? " Ucapku dalam hati.

Pada saat jam istirahat, aku diajak ngobrol sama Aya. Tapi entah kenapa rasanya beda seperti biasanya. Wajahnya yang manis menatap ke arahku. Saat aku melihat wajahnya, aku meleleh dibuatnya. Tiba - tiba Aya memegang tanganku untuk melihat jam berapa. Tidak seperti biasanya, Dia selalu menayakan jam berapa ke aku, bukan langsung memegang tanganku. 

Pada hari ke-29, disaat aku dan Aya sedang mengobrol, tiba - tiba Azriel dan Rama naik ke lantai 2. 

"Mir, Azriel dan Rama kok di lantai 2 ? " Tanya Ariel.

"Aku kurang tau, riel. Mungkin mereka ingin privasi. " Ucapku.

"Ooh.. " Kata Ariel.

Saat sampai di rumah, aku dichat oleh Rama.

"Mir... Aku no diatas tadi karena Azriel mau ngomong kalau dia ingin pacaran. Dia iri melihat kamu bisa sedekat itu sama Aya." Ucap Rama.

"Katakan... Trus aku harus gimana ?? Kalau anaknya sendiri yang deketin aku, aku harus gimana ? " Ucapku.

"Yaa nggak tau... intinya gitu aja, mir. " Ucap Rama. 

Hari ke-30 sampai hari ke-33 berjalan normal seperti biasanya....

Pada hari ke-34, aku merasa ada yang janggal dengan Aya. Dia seperti mulai menjauhiku tanpa alasan yang jelas. Dia ku tanya, "Ada apa, Aya ? Kalau ada masalah, curhat ke aku aja gapapa. " Dia langsung pergi tanpa menjawabnya. Bahkan ketika aku hanya menyapanya saja tidak disapa balik. Aku pun curhat ke ketua kelasku tentang masalah ini. Dia ternyata juga bingung kok bisa seperti ini...

Pada saat jam istirahat, tiba - tiba aku mendapat telfon dari ketua kelas. Ia mengabarkan bahwa sekarang Aya sudah tidak suka sama aku lagi. Ditambah lagi dia bilang bahwa Rama-lah yang membuat situasi seperti ini. 

Sontak Aku langsung sakit hati disaat itu juga. Aku hampir pusing dan mau nangis dan aku berharap hari ini akan lebih cepat untuk pulang. 

Tiba - tiba perkataanku terkabul, akhirnya kami pulang....

Di sepanjang perjalanan, Aku bergumam, " Teganya Kau Sahabat ! Kau sudah menyalah-kan aku, setelah itu Kau merebut dia dariku ! " 

Pada hari ke-35 sampai hari ke-60, aku memutuskan untuk menjauh dari Rama dan bersahabat dengan Ariel. Aku juga menjadi banyak omong. Aku jadi nggak mood PKL di instansi tersebut. Dan Aku membatin, " Katanya Sahabat, Tapi Kok Teman Makan Teman ? "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten KKN Selengkapnya
Lihat KKN Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun