*Pada saat itu hubungan persahabatanku dengan Rama sudah agak renggang dikarenakan ulahnya sendiri yang tidak bisa membedakan urusan pribadi dengan urusan kerjaan. Sialnya, pada saat itu aku tidak membawa motor dan akhirnya aku bonceng Rama untuk pulang. Selama di perjalanan Aku selalu disalah - salahkan atas marahnya pacarnya sendiri.*
 Setelah sampai dirumah, Aku selaku koordinator PKL, selalu memastikan bahwa teman - temanku pulang dengan selamat.Â
"Teman - teman, kalian sudah pulang kan ? " Kataku.
"Sudahhh, amannn... " Kata Ariel, Eka, Aya, Rama.
"Baguslah kalau begitu ! "Kataku.
Setelah aku memastikan semuanya aman, tiba - tiba Aya mengechatku dan curhat akan masalahnya.Â
"Mir, kamu selama PKL ada tugas nggak ? " Tanya Aya.
"Aku nggak ada, Aya. Lha kamu emang ada ? " Tanyaku.
"Banyak banget tugasku, mir. Sama dikerjaan tadi aku hampir kecapean... Mereka sangat cepat melipatnya, wkwkw..." Ucap Aya.
"Wkkwkw, semangat, aya ! Kalau capek, istirahat aja dulu gapapa, maksudnya jangan dipaksa. Tugasmu gimana ? Udah Beres ? " Ucapku.
" Belum, mir. Banyak banget ni. " Ucapku.