Bagaimana bisa hanya karena ratusan peserta beserta oknum perekrutan yang berbuat curang, berjuta-juta peserta CPNS dan PPPK lainnya juga kena imbas. Masa iya perjuangan mereka dicukur rata dan dianggap semuanya adalah curang. Artinya, DPR yang tidak percaya dengan rakyat.
Jikalau pelaksanaan tes CPNS dan PPPK diulang, memangnya isi dompet negara masih setebal itu? Pun demikian dengan kantong keuangan peserta tes baik itu yang sementara ini sudah lulus SKD atau pun belum lulus.
Bukanlah hal yang mudah untuk mempersiapkan diri mengikuti tes CPNS dan PPPK. Mereka harus membayar biaya rapid test antigen, membayar ongkos menyeberang sungai dan laut, bimbel, hingga waktu.
Beberapa orang mungkin berkisah bahwa peserta CPNS yang tidak luluslah yang nantinya akan diuntungkan. Padahal sama saja, sama sekali tidak ada yang diuntung.
Barangkali yang untung adalah mereka para oknum, soalnya investigasi tidak dilanjutkan gegara keputusan yang diambil adalah; tes CPNS dan PPPK mesti diulang. Hiks
Sebagai wakil rakyat, semestinya DPR bisa lebih bijaksana dalam menanggapi kasus seperti tindak kecurangan CPNS dan PPPK.
Kita sedih sekaligus kesal jikalau wakil yang kita titipkan untuk bekerja di kursi empuk malah asal ngomong dan tidak membawa aspirasi masyarakat. Terlebih sebentar lagi tahun politik akan segera tiba.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H